Kapolri Terima Gelar Adat “Ingatan Budi” dari LAM Riau

Kapolri Terima Gelar Adat “Ingatan Budi” dari LAM Riau

PEKANBARU – Kepemimpinan Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) kembali mendapatkan pengakuan dari masyarakat. Kali ini, penghormatan datang dari Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau yang menganugerahkan gelar adat “Ingatan Budi” kepada Kapolri dalam sebuah prosesi adat yang berlangsung khidmat di Balai Adat LAM Riau, Pekanbaru, Sabtu (12/07/2025).

Kapolri hadir bersama istri, Juliati Sapta Dewi Magdalena, mengenakan busana adat Melayu berwarna hitam dengan sentuhan emas. Kedatangannya disambut oleh Gubernur Riau Abdul Wahid, Kapolda Riau Irjen Hery Heryawan, dan para tokoh adat Melayu setempat.

Gelar “Ingatan Budi” disematkan atas dasar penilaian bahwa Jenderal Listyo Sigit telah menunjukkan kinerja dan prestasi gemilang sejak menjabat Kapolri pada Januari 2021. Menurut Ketua Harian LAM Riau, Datuk Seri Taufik Ikram Jamil, penghargaan ini sarat makna, mencerminkan penghargaan atas jasa dan keteladanan yang tak terlupakan oleh masyarakat.

“Budi dalam adat Melayu adalah sesuatu yang tidak akan pernah pudar oleh waktu. Seperti kata pepatah, ‘utang emas dapat dibayar, tetapi utang budi dibawa mati’,” ucap Taufik.

Proses pemberian anugerah juga diiringi dengan prosesi adat “tepuk tepung tawar” yang merupakan simbol permohonan restu, perlindungan, dan kebaikan bagi penerimanya. Warkah kehormatan tersebut diserahkan langsung oleh Ketua Majelis Kerapatan Adat LAM Riau, Datuk Seri Raja Marjohan Yusuf.

“Dengan rida Allah SWT, pada hari ini kami memberikan anugerah adat kepada tuan Jenderal Listyo Sigit Prabowo berupa pakaian kebesaran, tanjak, salempang, dan keris adat Melayu Riau,” ujar Datuk Seri Raja Marjohan.

Menerima gelar tersebut, Jenderal Listyo menyampaikan terima kasih atas penghargaan yang dinilai sebagai tanggung jawab moral dan penyemangat baru bagi Polri dalam meningkatkan kualitas pelayanan kepada publik.

“Anugerah Ingatan Budi adalah simbol pengingat bahwa setiap langkah pengabdian harus berakar pada nilai-nilai luhur dan keikhlasan,” ujar Listyo Sigit.

Ia juga menegaskan pentingnya peran lembaga adat dalam menjaga harmoni dan jati diri bangsa, serta menyerukan agar semangat kerukunan dan gotong royong terus dijaga demi memperkuat persatuan nasional. []

Diyan Febriana Citra.

Berita Daerah Hotnews