MAMUJU TENGAH – Suasana dini hari di Desa Tabolang, Kecamatan Tobadak, Mamuju Tengah (Mateng), Sulawesi Barat, mendadak berubah mencekam saat sebuah pikap bermuatan jeriken berisi solar menghantam mobil boks yang sedang terparkir, Selasa (15/07/2025) sekitar pukul 03.30 WITA. Kecelakaan tersebut memicu ledakan hebat yang berujung pada kebakaran dua rumah warga.
Peristiwa bermula ketika pikap yang dikendarai Wahyu melaju di Jalan Trans Sulawesi. Tanpa diduga, kendaraan itu menabrak sebuah mobil boks yang tengah parkir di sisi jalan. Akibat benturan keras dan muatan solar yang mudah terbakar, terjadi ledakan yang menyebabkan kobaran api cepat menjalar ke dua bangunan di sekitar lokasi.
“Akibat kecelakaan yaitu kerusakan kendaraan dan kebakaran rumah,” ujar Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Mamuju Tengah, Iptu Herman Sundu, kepada wartawan.
Sang pengemudi pikap, Wahyu, mengalami luka bakar serius di kedua lengannya serta di bagian kaki. Ia langsung dilarikan ke RSUD Mamuju Tengah untuk mendapatkan penanganan medis. Sementara sopir dan kernet mobil boks dilaporkan selamat tanpa mengalami luka.
Petugas kepolisian saat ini masih menyelidiki penyebab pasti kecelakaan. Pemeriksaan terhadap tempat kejadian perkara dan sejumlah saksi tengah dilakukan guna mengungkap rincian insiden tersebut.
Dari sisi penanganan pasca-ledakan, Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mateng mengonfirmasi bahwa kobaran api telah merambat hingga membakar dua rumah warga.
“Api merembes ke rumah kosong dan rumah kios milik Jamal,” jelas Rezky, anggota TRC BPBD.
Menurut Rezky, meskipun ledakan cukup besar, tiga anggota keluarga yang berada di salah satu rumah berhasil menyelamatkan diri. Api berhasil dipadamkan melalui upaya gabungan petugas BPBD, pemadam kebakaran, aparat kepolisian, dan warga sekitar.
Kerugian material akibat kebakaran tersebut ditaksir mencapai Rp 200 juta. Rezky menyebutkan bahwa korban kebakaran kini membutuhkan sejumlah bantuan darurat, antara lain tenda, selimut, tikar, pakaian, perlengkapan dapur, dan bahan makanan.
Insiden ini menyoroti pentingnya pengawasan ketat terhadap kendaraan pengangkut bahan bakar dan penegakan aturan lalu lintas di jalan lintas utama, khususnya yang melintasi permukiman padat penduduk. []
Diyan Febriana Citra.