Karhutla Dekat RS dan Mal, Warga Mengeluh Sesak Napas

Karhutla Dekat RS dan Mal, Warga Mengeluh Sesak Napas

PEKANBARU – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali mengancam kenyamanan warga Kota Pekanbaru. Kali ini, titik api muncul di kawasan padat penduduk, tepatnya di Jalan Lobak, Kelurahan Delima, Kecamatan Bina Widya, pada Kamis (17/07/2025) sore. Kejadian ini memperlihatkan bahwa persoalan karhutla tidak lagi menjadi isu pedesaan atau wilayah pinggiran, melainkan telah merambah jantung kota.

Asap tebal yang membumbung tinggi dari area lahan terbakar menyelimuti kawasan permukiman dan sejumlah titik vital di sekitarnya. Meski api telah berhasil dipadamkan menjelang malam, kepulan asap masih menutupi area dan mengganggu aktivitas warga, termasuk pengguna jalan.

Pantauan di lapangan menunjukkan bahwa petugas gabungan terus berjibaku melakukan proses pendinginan hingga malam hari. Jenis lahan yang terbakar didominasi oleh tanah mineral dengan vegetasi semak belukar kering, yang meskipun cepat terbakar, juga relatif cepat dipadamkan. Namun demikian, sisa asap dari pembakaran tetap menimbulkan gangguan serius.

“Saya awalnya melihat asap membubung tinggi sekitar pukul 15.40 WIB. Kemudian saya mendekat dan melihat api sudah membesar,” ungkap Aris (45), warga sekitar yang menjadi saksi awal munculnya kebakaran.

Kepulan asap bahkan menjangkau kawasan Jalan Soekarno Hatta, hanya sekitar 500 meter dari titik kebakaran. Area ini merupakan salah satu pusat aktivitas masyarakat, dengan keberadaan Rumah Sakit Eka Hospital, hotel, kampus, dan pusat perbelanjaan.

Kondisi ini sontak memicu kepanikan sebagian warga dan pengendara. Rido (20), seorang pengendara motor, mengaku terganggu dengan asap tebal saat melintasi lokasi. “Terganggu sekali. Asapnya cukup pekat, bikin sesak napas,” keluhnya.

Hal serupa dirasakan Herman (35) yang tengah dalam perjalanan pulang kerja. “Pernapasan jadi terganggu, tenggorokan terasa sakit. Saya langsung cari warung buat beli air minum,” ujarnya.

Kepolisian bersama unsur TNI, pemadam kebakaran, dan masyarakat segera bergerak cepat menghalau penyebaran api agar tidak menjalar ke pemukiman maupun fasilitas umum. Kapolsek Bukit Raya, Kompol Ihut Man Parlindungan Sihombing, memimpin langsung operasi pemadaman di lokasi.

“Api berhasil kita kendalikan sekitar pukul 18.00 WIB. Saat ini hanya tersisa asap tebal di beberapa titik. Tim masih terus melakukan pendinginan,” terang Kompol Ihut.

Ia menambahkan bahwa pihaknya masih menyelidiki penyebab kebakaran dan mencari tahu siapa pemilik lahan seluas dua hektare tersebut. “Kami belum bisa pastikan apa penyebab kebakaran. Masih dalam penyelidikan, termasuk identitas pemilik lahan,” ujarnya.

Kejadian ini menambah panjang daftar karhutla di Riau pada tahun 2025, sekaligus menjadi peringatan bahwa potensi bencana ekologis ini kini tidak lagi terbatas pada daerah terpencil. Dengan intensitas kemarau yang meningkat, kesigapan aparat dan kesadaran masyarakat menjadi kunci utama dalam mencegah bencana serupa terulang. []

Diyan Febriana Citra.

Berita Daerah Hotnews