Respons Cepat Tim Gabungan Padamkan Karhutla di Ogan Ilir

Respons Cepat Tim Gabungan Padamkan Karhutla di Ogan Ilir

OGAN ILIR – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali menjadi perhatian di wilayah Sumatera Selatan, khususnya Kabupaten Ogan Ilir. Pada Minggu (20/07/2025), titik api terpantau di Desa Palem Raya, Kecamatan Indralaya Utara. Berkat kesigapan tim gabungan yang terdiri dari berbagai instansi, api berhasil dikendalikan sebelum meluas lebih jauh.

Insiden karhutla ini menyoroti pentingnya kecepatan tanggap serta sinergi antarinstansi dalam menangani bencana ekologis yang kerap terjadi selama musim kemarau. Kepala Balai Pengendalian Kebakaran Hutan Kementerian Kehutanan, Ferdian Kristanto, menyampaikan bahwa pihaknya menerima laporan terjadinya kebakaran dan langsung mengerahkan satuan Manggala Agni dari Daops Sumatera XIV Banyuasin untuk terjun ke lokasi.

“Kami satu regu, ada BPBD, TNI dan Polri juga. Lokasi kejadian di Desa Palem Raya,” ujar Ferdian.

Kebakaran yang terjadi di area lahan gambut menjadi tantangan tersendiri karena jenis lahan ini dapat menyimpan bara dalam waktu lama dan menyulitkan pemadaman. Meski demikian, tim pemadam gabungan berhasil menahan laju penyebaran api sejak sore hari hingga malam.

“Sudah kondusif tapi masih ada 1 titik terjauh. Kawan-kawan (petugas gabungan) masih melakukan pemadaman,” tambahnya.

Kondisi gelap saat malam menyulitkan proses estimasi luas lahan yang terbakar. Untuk saat ini, pihak berwenang belum dapat menyampaikan secara pasti berapa hektare area terdampak ataupun penyebab awal kebakaran.

“(Untuk luasan yang terbakar?) Belum diestimasi, Mas. Sebab di lapangan sudah gelap (malam),” kata Ferdian.

Mengingat kerentanan wilayah Sumatera Selatan terhadap karhutla, terutama pada area gambut, Ferdian mengimbau masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar. Langkah pencegahan lebih dini dan edukasi masyarakat menjadi kunci dalam menekan angka kejadian serupa di masa mendatang.

“Peningkatan kecepatan respon juga akan kita lakukan supaya ke depan apabila ada kejadian, saat belum meluas harus dipadamkan segera. Kalau sudah meluas malah nanti kita juga yang repot memadamkannya,” jelasnya.

Seiring meningkatnya suhu dan kekeringan di sejumlah wilayah, pemerintah daerah dan pusat kini tengah meningkatkan koordinasi serta bersiaga lebih awal. Bantuan armada helikopter water bombing juga telah disiapkan sebagai langkah antisipatif untuk menjangkau titik api yang sulit dijangkau dari darat.

Penanganan karhutla di Ogan Ilir kali ini menjadi contoh nyata bahwa respons cepat dan kolaborasi lintas sektor merupakan kunci utama mengurangi dampak kerusakan lingkungan. Namun demikian, pencegahan tetap menjadi strategi paling efektif yang harus terus ditekankan. []

Diyan Febriana Citra.

Berita Daerah Hotnews