Truk Pengantar Buku Masuk Setu di Depok

Truk Pengantar Buku Masuk Setu di Depok

DEPOK – Sebuah truk bermuatan penuh buku mengalami kecelakaan tunggal dengan terperosok ke dalam setu di wilayah Kelurahan Jatijajar, Tapos, Kota Depok, Selasa (22/07/2025) pagi. Peristiwa yang terjadi di kawasan RT 01, RW 01 tersebut memunculkan kembali pertanyaan mengenai pengawasan dan tata ruang kawasan padat yang berbatasan langsung dengan badan air.

Insiden bermula saat truk yang datang dari Bandung tiba terlalu dini di lokasi tujuan pengantaran, yakni Toko Buku Subur. Toko tersebut memiliki dua lokasi operasional di wilayah RT 03/RW 03 dan RT 02/RW 02. Karena toko belum buka, sopir yang kelelahan memutuskan menepi untuk beristirahat.

“Sopir memutuskan untuk menepi dan istirahat karena mengantuk sambil menunggu toko buka pukul 08.00 WIB,” ungkap Ketua RW 03 Jatijajar, Lendarto, saat dikonfirmasi.

Namun, keputusan untuk berhenti di sisi kanan jalan menjadi awal dari musibah tersebut. Di sisi kiri jalan terdapat rambu larangan parkir, sehingga sopir memilih posisi sebaliknya yang ternyata berada tepat di bibir setu. Tanggul yang menopang badan jalan tersebut rupanya tidak mampu menahan beban truk yang berat hingga akhirnya ambrol.

“Ternyata tanggul setu tidak kuat menahan beban kendaraan berat, hingga akhirnya ambrol dan truk terperosok ke dalam setu,” jelas Lendarto.

Truk yang telah berangkat sejak pukul 23.00 WIB malam sebelumnya membawa sejumlah besar buku pesanan dari Bandung. Ini merupakan pengiriman ketiga oleh sopir ke toko yang sama. Beruntung dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa, namun warga sempat panik karena lokasi kejadian berada di lingkungan padat penduduk.

Kejadian ini menimbulkan kendala dalam proses evakuasi. “Karena truk derek satu tidak kuat maka kita panggil lagi truk derek yang kedua,” ujar Endarto, menambahkan betapa beratnya beban truk tersebut.

Pihak RT dan RW setempat bergerak cepat berkoordinasi dengan Kelurahan Jatijajar untuk penanganan lebih lanjut. Selain mengevakuasi kendaraan, mereka juga melakukan pengecekan pada kondisi tanggul dan potensi kerusakan lanjutan di area sekitar.

Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya penataan kawasan tepi setu agar tidak disalahgunakan sebagai area parkir atau jalur kendaraan berat. Ketiadaan pagar pembatas dan lemahnya struktur tanggul menambah kerentanan lingkungan, terutama di kawasan permukiman padat seperti Jatijajar. []

Diyan Febriana Citra.

Berita Daerah Hotnews