BENGKULU — Getaran gempa bumi dengan magnitudo 5,1 yang mengguncang wilayah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, Jumat (25/07/2025) pagi, sempat mengejutkan warga. Meski demikian, suasana di lapangan tetap terkendali, dan masyarakat menunjukkan sikap tenang tanpa kepanikan berlebih.
Menurut informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa terjadi pada pukul 10.20 WIB, dengan pusat gempa terletak di 82 kilometer tenggara Mukomuko, pada kedalaman 10 kilometer. Meski kekuatan gempa tergolong sedang, BMKG memastikan bahwa peristiwa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Getaran gempa dirasakan di sejumlah wilayah di Provinsi Bengkulu, mulai dari Kecamatan Ipuh di Kabupaten Mukomuko, Kabupaten Bengkulu Utara, hingga ke Kota Bengkulu. Masyarakat di beberapa titik melaporkan guncangan terasa cukup jelas, meski hanya berlangsung beberapa detik.
“Barusan gempa saya rasa, tadi ada truk lewat, lantai rumah bergetar beberapa detik,” ujar Sunaryo, seorang warga di Kecamatan Ipuh, menggambarkan situasi saat gempa terjadi. Ia mengira awalnya hanya getaran dari kendaraan berat yang melintas, sebelum menyadari bahwa itu merupakan gempa.
Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai korban jiwa ataupun kerusakan bangunan akibat gempa tersebut. Aktivitas warga pun tetap berjalan seperti biasa. Pemerintah daerah bersama BPBD setempat terus memantau kondisi di lapangan sembari mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan.
BMKG juga mengingatkan bahwa meskipun tidak berpotensi tsunami, masyarakat tetap perlu memperhatikan struktur bangunan dan mencari tempat aman apabila terjadi gempa susulan. Peringatan dini terus dipantau dan disebarluaskan melalui kanal resmi untuk memastikan masyarakat mendapat informasi yang akurat.
Fenomena ini menjadi pengingat bahwa wilayah barat Pulau Sumatera, termasuk Bengkulu, berada di zona rawan gempa karena letaknya yang berdekatan dengan zona subduksi lempeng Indo-Australia dan Eurasia. Oleh sebab itu, kesadaran akan mitigasi bencana, kesiapan evakuasi, serta simulasi penanganan gempa perlu terus disosialisasikan secara berkala kepada masyarakat.
Sejumlah pihak juga menyerukan agar sistem peringatan dini terus diperkuat, terutama di wilayah pesisir dan dataran rendah. Langkah ini penting agar potensi bahaya bisa diantisipasi lebih cepat, dan masyarakat memiliki waktu cukup untuk menyelamatkan diri bila sewaktu-waktu terjadi gempa yang lebih besar. []
Diyan Febriana Citra.