BOGOR – Insiden kebakaran kembali menjadi sorotan setelah sebuah peternakan ayam di wilayah Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dilalap si jago merah pada Sabtu (26/07/2025) pagi. Meskipun tidak ada korban jiwa, kebakaran tersebut memicu keprihatinan terhadap lemahnya sistem pengamanan di fasilitas peternakan rakyat, terutama dalam penggunaan alat pemanas kandang.
Komandan Regu Sektor Leuwiliang Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bogor, Mulyana, menyebutkan kebakaran terjadi di sebuah peternakan ayam yang berada di wilayah permukiman warga. Petugas menerima laporan dari masyarakat pada pagi hari dan langsung bergerak cepat menuju lokasi kejadian.
“Yang terbakar peternakan ayam,” ujarnya saat dikonfirmasi.
Setibanya di lokasi, tim pemadam langsung melakukan proses pemadaman. Mulyana menyebut penanganan api memakan waktu cukup lama karena api telah menjalar ke sebagian besar area kandang.
“Kurang lebih tiga jam (penanganan),” jelasnya.
Peternakan tersebut memiliki luas area sekitar 2.000 meter persegi. Berdasarkan dugaan awal, api dipicu oleh alat pemanas suhu kandang ayam yang diduga mengalami korsleting atau malfungsi. Alat pemanas memang lazim digunakan di peternakan unggas untuk menjaga suhu ideal bagi pertumbuhan anak ayam, terutama pada usia awal yang sangat sensitif terhadap perubahan suhu.
“Sementara (penyebabnya) diduga dari pemanas suhu kandang ayam katanya,” tambah Mulyana.
Kebakaran ini menyisakan kerugian materi yang belum sepenuhnya dihitung. Namun berdasarkan laporan sementara, ratusan anak ayam dilaporkan tewas terbakar dalam insiden tersebut.
“Belum bisa diprediksi (kerugian), gambaran ratusan ekor anak ayam,” ucap Mulyana.
Kejadian ini menjadi pengingat keras bagi para peternak, terutama skala menengah dan kecil, untuk memperhatikan aspek keselamatan instalasi listrik serta sistem pengamanan kandang secara menyeluruh. Dalam praktiknya, penggunaan alat pemanas harus dilengkapi dengan sistem pengendalian suhu otomatis dan sistem pemutus arus listrik jika terjadi lonjakan daya atau panas berlebih.
Pakar peternakan menilai, edukasi mengenai manajemen risiko kebakaran dan inspeksi rutin pada peralatan kandang sangat penting guna mencegah kejadian serupa. Peternakan rakyat di Indonesia, yang menjadi tulang punggung produksi ayam lokal, membutuhkan dukungan dari pemerintah daerah untuk meningkatkan standar keselamatan.
Insiden ini juga menegaskan urgensi keterlibatan Dinas Peternakan dan Pemadam Kebakaran dalam memberikan pelatihan terpadu mengenai pencegahan kebakaran di sentra-sentra peternakan. []
Diyan Febriana Citra.