Speedboat Tabrak Perahu Nelayan di Labuan Bajo

Speedboat Tabrak Perahu Nelayan di Labuan Bajo

LABUAN BAJO – Sebuah insiden pelayaran terjadi di perairan Pulau Pungu, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Jumat (25/07/2025), yang kembali mengingatkan pentingnya sistem keselamatan dan pengawasan di jalur wisata bahari. Sebuah speedboat yang tengah membawa wisatawan menuju Taman Nasional Komodo bertabrakan dengan perahu ketinting milik nelayan setempat yang saat itu sedang mencari ikan.

Peristiwa ini dibenarkan oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Labuan Bajo, Stephanus Risdiyanto. “Iya benar,” kata Stephanus saat dikonfirmasi pada Sabtu (26/07/2025) pagi.

Beruntung, tidak ada korban jiwa maupun luka dalam kejadian tersebut. Menurut Stephanus, kedua pihak sepakat menyelesaikan masalah secara kekeluargaan. Pemilik speedboat bersedia memberikan ganti rugi berupa kapal sejenis kepada nelayan yang perahunya rusak akibat insiden tersebut.

“Kapalnya sudah diberikan,” ungkap Stephanus.

Speedboat yang digunakan untuk mengangkut turis diketahui tidak mengalami kerusakan serius. Usai insiden, kru kapal langsung mengambil langkah tanggap dengan membawa nelayan dan para wisatawan kembali ke Pelabuhan Marina Labuan Bajo. Di sana, pihak manajemen mengganti kapal agar perjalanan ke Taman Nasional Komodo tetap dapat dilanjutkan tanpa gangguan.

Kejadian ini menyoroti potensi konflik ruang laut antara sektor pariwisata dan kegiatan tradisional masyarakat pesisir seperti nelayan. Labuan Bajo sebagai destinasi super prioritas terus mengalami peningkatan arus wisatawan, sehingga lalu lintas laut pun semakin padat. Dalam situasi seperti ini, pengaturan dan pengawasan pelayaran menjadi hal yang sangat krusial untuk menjamin keselamatan semua pengguna laut.

Pakar transportasi laut menilai bahwa sistem navigasi serta pelatihan awak kapal menjadi faktor penting dalam mencegah kecelakaan serupa. Selain itu, nelayan yang beroperasi di jalur padat transportasi wisata pun perlu diberikan edukasi tentang zona aman melaut.

Sementara itu, pemerintah daerah bersama pihak KSOP diharapkan memperkuat koordinasi antar sektor untuk mencegah terulangnya insiden serupa. Kejadian ini bisa menjadi momentum untuk memperbaiki sistem keselamatan pelayaran dan memastikan semua pihak, baik pelaku wisata maupun nelayan tradisional, dapat beraktivitas secara aman dan harmonis di laut. []

Diyan Febriana Citra.

Berita Daerah Hotnews