Gagal Menanjak, Bus Terguling di Tanjakan Cakat Raya

Gagal Menanjak, Bus Terguling di Tanjakan Cakat Raya

TULANG BAWANG – Sebuah insiden kecelakaan tunggal kembali membuka mata publik tentang pentingnya aspek keselamatan armada transportasi publik, terutama di jalur-jalur rawan seperti tanjakan Cakat Raya, Kecamatan Menggala, Kabupaten Tulang Bawang, Lampung.

Peristiwa yang terjadi pada Minggu (27/07/2025) sekitar pukul 16.00 WIB itu melibatkan sebuah bus Damri yang tidak membawa penumpang. Bus tersebut terguling ke dalam parit sedalam 7 meter setelah mengalami kegagalan mesin saat menanjak.

Menurut informasi yang dihimpun dari warga sekitar, bus tersebut dikemudikan oleh Kurniawan (50) dan tengah dalam perjalanan dari Tulang Bawang Barat menuju Unit Dua, Banjar Agung. Saat melewati tanjakan curam yang dikenal rawan kecelakaan, mesin bus mendadak mengalami kerusakan dan tak sanggup melanjutkan pendakian.

“Kejadiannya tadi itu mobil rusak, rusak terus mundur, lalu terguling,” ujar Sandra (45), seorang warga yang menyaksikan langsung kejadian tersebut.

Setelah gagal menanjak, bus mundur tak terkendali dan akhirnya tergelincir ke sisi jalan hingga terguling ke dalam parit. Beruntung tidak ada penumpang dalam bus saat insiden berlangsung. Sopir dan kondektur hanya mengalami luka ringan dan langsung mendapatkan perawatan.

Satuan Lalu Lintas Polres Tulang Bawang segera turun ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Petugas juga memintai keterangan dari sejumlah saksi mata, termasuk sopir dan kondektur bus.

Peristiwa ini menambah daftar panjang kecelakaan di tanjakan Cakat Raya, sebuah lokasi yang sudah lama dikenal sebagai titik rawan kecelakaan lalu lintas. Kurangnya rambu peringatan dan kondisi medan yang cukup ekstrem menjadi kombinasi yang berbahaya, terutama jika dikombinasikan dengan kondisi kendaraan yang kurang prima.

Kecelakaan ini kembali menggarisbawahi pentingnya inspeksi rutin terhadap armada transportasi publik, termasuk pemeriksaan kelayakan teknis kendaraan sebelum beroperasi. Selain itu, dibutuhkan perhatian serius dari otoritas transportasi dan pemerintah daerah untuk meningkatkan pengamanan di kawasan-kawasan rawan seperti ini.

Transportasi umum seharusnya memberikan rasa aman, baik bagi penumpang maupun kru kendaraan. Meski dalam kejadian kali ini tidak menelan korban jiwa, kelalaian sekecil apa pun dalam sistem transportasi tetap berpotensi menimbulkan risiko besar jika tidak segera dibenahi. []

Diyan Febriana Citra

Berita Daerah Hotnews