HALMAHERA UTARA – Aktivitas vulkanik Gunung Dukono di Halmahera Utara kembali meningkat. Gunung api yang dikenal aktif tersebut mengalami erupsi pada Senin pagi (28/07/2025) pukul 09.11 WIT dengan kolom abu mencapai ketinggian 1.700 meter di atas puncak atau sekitar 2.787 meter di atas permukaan laut.
Informasi ini dikonfirmasi oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui laporan dari Pos Pengamatan Gunung Api Dukono. Letusan disertai dengan kolom abu berwarna putih hingga kelabu yang terpantau tebal dan condong ke arah timur laut.
“Terjadi erupsi Gunung Dukono pada hari Senin, 28 Juli 2025, pukul 09:11 WIT dengan tinggi kolom abu teramati ± 1.700 meter di atas puncak (± 2.787 meter di atas permukaan laut),” ujar Petugas Pos Pengamatan Gunung Api, Bambang Sugiono.
Menurut Bambang, aktivitas letusan ini masih berlangsung saat laporan disampaikan. Ia menambahkan bahwa masyarakat diminta tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang, mengingat sebaran abu vulkanik sangat dipengaruhi arah dan kecepatan angin yang dapat berubah sewaktu-waktu.
“Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur laut. Erupsi masih berlangsung,” ujarnya.
PVMBG juga mengeluarkan imbauan agar masyarakat, termasuk para pengunjung dan wisatawan, tidak melakukan aktivitas dalam radius 4 kilometer dari Kawah Malupang Warirang. Zona tersebut dinyatakan sebagai daerah berbahaya karena potensi lontaran material dan paparan gas beracun.
“Mengingat letusan dengan abu vulkanis secara periodik terjadi dan sebaran abu mengikuti arah dan kecepatan angin, sehingga area landaan abunya tidak tetap,” jelas Bambang.
Ia menambahkan, untuk mengantisipasi dampak dari abu vulkanik terhadap kesehatan, khususnya sistem pernapasan, masyarakat disarankan selalu menyiapkan perlengkapan pelindung diri seperti masker.
“Direkomendasikan agar masyarakat sekitar Gunung Dukono selalu menyediakan masker penutup hidung dan mulut untuk digunakan pada saat dibutuhkan guna menghindari ancaman bahaya abu vulkanis pada sistem pernapasan,” katanya.
Gunung Dukono merupakan salah satu gunung api paling aktif di Indonesia bagian timur. Letusan berfrekuensi tinggi dan pengeluaran abu dalam jumlah besar bukanlah hal baru bagi warga di sekitarnya. Namun, status kewaspadaan tetap harus dijaga, terutama ketika aktivitas vulkanik meningkat secara signifikan seperti saat ini.
Dengan kondisi erupsi yang masih berlangsung dan arah abu yang dapat berpindah, masyarakat diimbau untuk terus memantau informasi resmi dari PVMBG atau Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat. Upaya mitigasi dan kesiapsiagaan menjadi kunci dalam mencegah jatuhnya korban dan gangguan kesehatan di wilayah terdampak. []
Diyan Febriana Citra.