BOGOR — Cuaca ekstrem yang melanda wilayah Kota Bogor, Jawa Barat, kembali memunculkan persoalan kerentanan lingkungan. Hujan deras yang mengguyur kota ini pada Minggu (27/07/2025) sore menyebabkan dua insiden pohon tumbang yang mengakibatkan kerusakan parah pada dua unit mobil milik warga.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, Dimas Tiko Prahadisasongko, menjelaskan bahwa dua kejadian tersebut terjadi di lokasi berbeda dalam kurun waktu yang berdekatan. Kejadian pertama berlangsung di Perumahan Griya Permata, Kelurahan Pamoyanan, Kecamatan Bogor Selatan, di mana sebuah pohon jenis bintaro roboh menimpa mobil dengan nomor polisi F 1046 IS.
“Penyebabnya karena hujan deras serta kondisi pohon yang sudah lapuk,” kata Dimas saat dikonfirmasi pada Senin (28/07/2025).
Pohon bintaro yang tumbang tersebut memiliki tinggi sekitar 12 meter dengan diameter batang sekitar 40 sentimeter. Robohnya pohon menimbulkan dentuman keras dan merusak bagian atap serta kaca depan mobil milik warga.
Insiden serupa terjadi di Jalan Paledang, Kecamatan Bogor Tengah, tepatnya di area penitipan kendaraan. Sebuah pohon alpukat berukuran tinggi 15 meter dan diameter batang 40 sentimeter tumbang dan menimpa mobil bernomor polisi F 1648 AAQ yang sedang terparkir. Untungnya, dalam kedua peristiwa tersebut tidak ada korban jiwa maupun luka-luka.
“Tidak ada korban jiwa dari dua kejadian tersebut,” ujar Dimas.
Pihak BPBD langsung menerjunkan tim ke lokasi kejadian untuk mengevakuasi pohon yang menimpa kendaraan serta memastikan jalur dan lingkungan sekitar aman untuk aktivitas warga. Dimas mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan, khususnya saat hujan deras turun, mengingat potensi bencana seperti pohon tumbang, banjir, maupun tanah longsor masih tinggi di wilayah Bogor dan sekitarnya.
“Kami juga berkoordinasi dengan aparatur di wilayah sehingga petugas bisa bergerak cepat ketika ada bencana terjadi,” tambahnya.
Lebih lanjut, BPBD Kota Bogor telah menyiagakan petugas di titik-titik rawan bencana sebagai bentuk mitigasi. Selain itu, pihaknya terus melakukan pemantauan terhadap kondisi pepohonan tua atau lapuk yang berpotensi tumbang, terutama yang berada di permukiman padat, jalur kendaraan, serta fasilitas umum.
Kejadian ini memperkuat urgensi pemeliharaan lingkungan dan pemeriksaan rutin terhadap pohon-pohon besar di kawasan kota. Dalam jangka panjang, kolaborasi antara warga, pemerintah daerah, serta dinas terkait sangat diperlukan guna meminimalkan risiko dari bencana alam yang terjadi secara tiba-tiba akibat cuaca ekstrem. []
Diyan Febriana Citra.