Dua Pekerja Tewas Usai Terjatuh di Sungai Saat Mengecat Jembatan

Dua Pekerja Tewas Usai Terjatuh di Sungai Saat Mengecat Jembatan

MAMUJU — Setelah melalui pencarian intensif selama dua hari, Tim SAR gabungan akhirnya berhasil menemukan jasad dua pekerja proyek jembatan yang dilaporkan terjatuh ke Sungai Sampaga, Kabupaten Mamuju. Kedua korban, yakni Angga dan Sapri, ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa di lokasi yang berbeda namun masih dalam radius pencarian yang sama.

Korban terakhir, Sapri, ditemukan pada Selasa malam (29/07/2025) sekitar pukul 21.30 WITA. Menurut Kepala Seksi Operasi dan Siaga Basarnas Mamuju, Aswandi, jenazah ditemukan sejauh 800 meter dari titik awal korban dilaporkan jatuh.

“Korban kedua atas nama Sapri ditemukan pada pukul 21.30 Wita dalam keadaan meninggal dunia. Ditemukan 800 meter dari lokasi titik jatuh,” jelas Aswandi kepada wartawan.

Insiden ini terjadi saat kedua korban tengah menjalankan tugas mengecat bagian bawah jembatan Tarailu. Berdasarkan informasi awal, tidak ada penggunaan tali pengaman selama mereka bekerja di ketinggian tersebut, yang diduga menjadi salah satu faktor utama penyebab kecelakaan fatal ini.

Proses evakuasi jasad Sapri berlangsung penuh emosi. Sejumlah warga yang menyaksikan langsung jalannya evakuasi dari tepi sungai tak mampu menahan tangis. Suasana histeris pecah saat jenazah korban dinaikkan ke ambulans yang telah bersiap di lokasi.

Sementara itu, pihak keluarga menyatakan bahwa almarhum Sapri akan segera dipulangkan ke kampung halamannya di Karossa, Kabupaten Mamuju Tengah, untuk dimakamkan secara layak.

Pencarian terhadap dua korban ini bukan tanpa tantangan. Koordinator Pusat Data dan Informasi BPBD Mamuju Tengah, Rezky Ilhamsyah, menjelaskan bahwa kondisi alam di sekitar sungai menyulitkan pergerakan tim SAR.

“Medan pencarian berada di sungai dengan arus bawah cukup kuat dan vegetasi tepi sungai yang rapat,” ujarnya.

Lebih mengkhawatirkan lagi, dalam rekaman video yang dibagikan tim SAR, terlihat seekor buaya muncul di sekitar lokasi pencarian. Meski tidak menimbulkan serangan, keberadaan hewan predator ini menjadi ancaman tersendiri yang menambah tekanan dalam proses evakuasi.

Namun demikian, berkat kerja sama antarinstansi dan keterlibatan warga sekitar, pencarian dapat diselesaikan dalam waktu relatif cepat. Tim SAR menyatakan bahwa operasi ini menjadi pengingat penting akan perlunya prosedur keselamatan kerja yang lebih ketat, terutama dalam proyek-proyek infrastruktur yang berisiko tinggi.

Kejadian ini kembali menyuarakan keprihatinan terhadap keselamatan pekerja lapangan di daerah-daerah terpencil. Penggunaan alat pelindung diri (APD) dan pengawasan ketat terhadap standar operasional menjadi mutlak agar tragedi serupa tak terulang di masa mendatang. []

Diyan Febriana Citra.

Berita Daerah Hotnews