JEMBRANA – Pagi yang tenang di Banjar Tengah, Desa Yehkuning, Kecamatan Jembrana, mendadak geger setelah seorang warga menemukan sesosok jenazah pria di saluran irigasi sekitar pukul 05.30 WITA, Rabu (30/07/2025). Pria malang tersebut diketahui berinisial AA (29) dan merupakan warga desa setempat.
Jenazah ditemukan bersama sebuah sepeda motor Honda GL Pro bernomor polisi P 5633 VM dalam kondisi sebagian tubuhnya tenggelam. Saat ditemukan, korban mengenakan jaket berwarna abu-abu dan celana pendek hitam.
Kapolsek Jembrana, Ipda I Ngurah Agus Dwi Widiatmika, membenarkan peristiwa ini saat dikonfirmasi. Ia menyebut bahwa kejadian bermula ketika seorang warga sedang berolahraga pagi dan melihat ada sorotan cahaya lampu dari saluran irigasi.
“Kronologinya pada pagi tadi salah seorang warga setempat sedang melaksanakan olahraga pagi dan menemukan ada sinar lampu di saluran irigasi. Setelah didekati ternyata ada jenazah dan sepeda motor,” ujar Widiatmika.
Pihak kepolisian yang tiba di lokasi segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Jenazah kemudian dievakuasi dan dibawa ke Puskesmas II Jembrana untuk pemeriksaan lebih lanjut. Sementara itu, tim Inafis Polres Jembrana telah melakukan identifikasi terhadap korban.
“Korban diketahui berasal dari Desa Yehkuning, Kecamatan Jembrana. Sudah dilakukan identifikasi oleh tim Inafis Polres Jembrana dan saat ini jenazah sudah berada di rumah duka,” jelas Widiatmika.
Meski dugaan awal mengarah pada kecelakaan tunggal, polisi menyatakan penyelidikan masih berlangsung. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan mencolok di tubuh korban, namun hasil pemeriksaan medis lebih lanjut akan menentukan penyebab pasti kematian.
“Kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kasus penemuan jenazah ini. Benar memang jenazah ditemukan beserta sepeda motornya,” imbuhnya.
Kejadian ini memunculkan kekhawatiran masyarakat akan keselamatan berkendara di jalur-jalur sepi yang minim penerangan dan pengamanan. Apalagi, saluran irigasi di beberapa wilayah pedesaan sering kali tidak dilengkapi pagar pembatas atau rambu peringatan yang memadai, sehingga rawan menjadi lokasi kecelakaan.
Beberapa warga mengaku jalur tersebut memang biasa dilalui oleh pengendara sepeda motor, terutama yang hendak mempersingkat perjalanan. Namun, minimnya fasilitas keamanan membuat pengendara harus lebih waspada, apalagi pada malam atau dini hari saat visibilitas terbatas.
Pihak desa setempat diharapkan segera berkoordinasi dengan dinas terkait untuk meningkatkan pengamanan jalur irigasi yang berdekatan dengan area pemukiman atau jalur lalu lintas warga. Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya mitigasi kecelakaan, bahkan di tempat yang mungkin dianggap sepele. []
Diyan Febriana Citra.