ABK Tewas Terjebak di Palka Kapal

ABK Tewas Terjebak di Palka Kapal

KENDARI — Suasana Pelabuhan Morosi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, mendadak dikejutkan oleh insiden tragis yang menimpa salah satu anak buah kapal (ABK) MV Patria Nawasena 2. Seorang ABK bernama Uyo (51), warga Purwakarta, Jawa Barat, ditemukan meninggal dunia setelah terjebak di ruang palka kapal pada Senin (14/07/2025).

Uyo, yang merupakan bosun atau kepala kelasi kapal, memiliki tanggung jawab vital dalam pengawasan perawatan lambung dan dek kapal. Ia diketahui masuk ke dalam ruang palka untuk keperluan pemeriksaan rutin. Namun nahas, ia justru terjebak di kedalaman sekitar dua meter dalam ruang sempit yang disebut manhole.

Menurut laporan yang diterima dari Kepala Basarnas Kendari, Amiruddin A.S., pihaknya memperoleh informasi mengenai insiden tersebut pada pukul 10.50 Wita dari nakhoda kapal, Capt Agung Laks. Dalam laporannya, disebutkan bahwa rekan-rekan korban sempat menemukan Uyo di dalam palka sekitar pukul 06.19 Wita, namun tak ada yang berani menolong karena dikhawatirkan adanya gas beracun di dalam ruang terbatas tersebut.

Tim SAR segera dikerahkan dan tiba di lokasi pada pukul 13.00 Wita. Dengan perlengkapan khusus seperti detektor gas dan alat pernapasan SCBA (Self-Contained Breathing Apparatus), seorang penyelamat diturunkan ke lokasi kejadian. Setelah upaya evakuasi yang memakan waktu kurang lebih 40 menit, jasad korban berhasil diangkat.

“Korban berhasil kita evakuasi pukul 13.40 Wita, namun kondisinya sudah meninggal dunia,” ungkap Amiruddin.

Jenazah Uyo kemudian diserahkan ke pihak kapal sebelum dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Kendari untuk pemeriksaan lebih lanjut. Dengan berakhirnya proses evakuasi, operasi SAR dinyatakan selesai dan seluruh personel yang terlibat dikembalikan ke satuan masing-masing.

Insiden ini kembali menyuarakan pentingnya prosedur keselamatan kerja di lingkungan kapal, khususnya saat bekerja di ruang terbatas yang berpotensi mengandung gas berbahaya. Belum ada keterangan resmi terkait jenis gas yang mungkin menyebabkan korban kehilangan nyawa. Namun evaluasi terhadap standar operasional prosedur (SOP) di kapal tersebut dipastikan menjadi perhatian lebih lanjut. []

Diyan Febriana Citra.

Berita Daerah Hotnews