DENPASAR – Di tengah tantangan dunia modern yang serba cepat dan kompleks, keterampilan beladiri dan penguasaan senjata api tak lagi sekadar soal teknik. Lebih dari itu, kini menjadi simbol kedisiplinan, karakter kuat, dan kesiapsiagaan nasional. Inilah yang ingin ditegaskan Perkumpulan Pemilik Izin Khusus Senjata Api Beladiri Indonesia (PERIKHSA) lewat agenda Asah Keterampilan PERIKHSA 2025 yang akan digelar pada 25–26 Juli 2025 di Lapangan Tembak Tohpati, Denpasar, Bali.
Ketua Umum PERIKHSA, Bambang Soesatyo, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan wujud sinergi dan latihan bersama antaranggota yang berasal dari berbagai latar belakang, termasuk aparat penegak hukum dan pemilik Izin Khusus Senjata Api Beladiri (IKHSA). Ia menyebut forum ini bukan hanya kompetisi, tetapi wadah strategis untuk memperkuat nilai-nilai solidaritas dan komitmen menjaga ketertiban masyarakat.
“Kegiatan Asah Keterampilan PERIKHSA bukan sekadar lomba menembak. Ini adalah forum strategis untuk mempererat solidaritas lintas profesi yang terhubung dalam semangat menjaga ketertiban, keamanan, dan stabilitas nasional,” ujar Bamsoet saat rapat bersama panitia pelaksana di Kantor De Gajah Center Renon, Rabu (17/07/2025).
Kegiatan yang akan diikuti berbagai peserta dari dalam dan luar Bali itu juga menjadi ruang pertemuan informal bagi aktor-aktor strategis dalam sistem pertahanan sipil Indonesia. Selain unsur aparat, PERIKHSA juga melibatkan masyarakat umum dalam kategori tertentu, sebagai bentuk komitmen terhadap inklusivitas.
Adapun jenis perlombaan mencakup berbagai kategori menembak seperti IKHSA Peluru Karet, IKHSA Peluru Tajam, Optic Pistol, hingga Optic PCC. Bahkan, peserta perempuan serta masyarakat sipil mendapat ruang berkompetisi dalam delapan stage menembak yang dirancang menantang.
Kegiatan ini akan diawali Welcome Dinner di Black Stone Yacht Club, Dermaga I Denpasar, pada 25 Juli 2025. Acara pembuka tersebut menjadi ajang silaturahmi yang memperkuat hubungan antaranggota, antarwilayah, serta antarprofesi yang tergabung dalam PERIKHSA.
“Selain menjadi ajang silaturahmi, malam penyambutan ini juga diharapkan dapat mempererat hubungan antar lembaga, antar profesi serta para anggota PERIKHSA,” lanjut Bamsoet.
Lebih dari sekadar ajang uji keterampilan, kegiatan ini menjadi bukti bahwa olahraga menembak dapat berperan sebagai pembentuk watak dan pelatih fokus, terutama di tengah derasnya arus digitalisasi yang kadang melunturkan interaksi fisik dan nilai-nilai kedisiplinan.
“Asah Keterampilan PERIKHSA juga menjadi bukti bahwa olahraga menembak bisa menjadi sarana pembinaan karakter, disiplin, dan sportivitas,” pungkas Bamsoet.
Diharapkan, pelaksanaan Asah Keterampilan PERIKHSA tidak hanya meningkatkan kemampuan teknis para peserta, tetapi juga menguatkan ikatan antarwarga bangsa yang peduli pada keamanan dan pertahanan nasional secara kolektif. []
Diyan Febriana Citra.