SAMARINDA — Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menegaskan komitmen penuh Pemerintah Kota Samarinda dalam menyukseskan program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang menjadi salah satu program prioritas nasional Presiden Republik Indonesia.
Penegasan itu ia sampaikan saat menghadiri peresmian dapur Sistem Produksi Pangan Gizi (SPPG) MBG di Go Mall Samarinda, pada Kamis (06/11/2025) pagi. “Karena ini program Bapak Presiden tidak ada pilihan lain, kita harus sukseskan, di samping memang program ini tentu sangat bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Andi Harun.
Ia menjelaskan, Pemerintah Kota Samarinda telah membentuk satuan tugas (satgas) percepatan pelaksanaan MBG untuk memastikan program tersebut berjalan efektif, tepat sasaran, dan terkoordinasi dengan seluruh pihak terkait.
“Kami telah membuat satgas percepatan pelaksanaan MBG di Kota Samarinda, dan saat ini telah berkoordinasi secara intensif dengan semua stakeholder termasuk TNI, Polri, dan BGN perwakilan Kota Samarinda,” jelasnya.
Andi Harun mengungkapkan, hingga saat ini sudah ada 20 dapur MBG yang beroperasi di Samarinda. Namun, pemerintah masih perlu menambah jumlah tersebut hingga mencapai target 73 dapur MBG.
“Ada 20 dapur sekarang yang beroperasi dan kita masih harus menyiapkan sisanya sampai terpenuhi 73 dapur MBG di Kota Samarinda,” katanya.
Program MBG di Samarinda ditujukan untuk melayani sekitar 135.000 siswa-siswi di berbagai satuan pendidikan di wilayah kota.
“Untuk melayani 135.000 siswa-siswi di ruang lingkup pendidikan Kota Samarinda,” ucapnya.
Sebagai langkah pengawasan dan transparansi, Pemkot Samarinda juga tengah mengembangkan sistem digital berbasis aplikasi untuk memantau aktivitas seluruh dapur MBG.
“Kedepannya kami sedang membangun, selain tentu sistem monitoring aplikasi yang dibuat oleh BGN, kami juga lagi membangun di Kominfo untuk nanti memastikan dapurnya di mana, ketersediaan stoknya bagaimana, dan itu ada digital dashboard yang akan kita bisa pantau semua,” paparnya.
Sistem digital tersebut nantinya dapat diakses masyarakat agar turut mengawasi ketersediaan bahan pangan di tiap dapur MBG secara real time. “Masyarakat juga nanti bisa pantau, di dapurnya Ibu Fitri hari ini punya telur berapa, punya daging berapa, supaya kita bisa analisis untuk berapa hari mampu di ini, supaya mata rantai ini terus-menerus kita bisa mitigasi,” tambahnya.
Andi Harun turut menyoroti tantangan Samarinda dan Kalimantan Timur yang masih bergantung pada pasokan bahan pangan dari luar daerah.
“Karena kan tidak mudah bagi Samarinda dan Kaltim pada umumnya karena bahan makanan pokok dan pentingnya itu masih lebih besar berasal dari luar daerah,” jelasnya.
Pemerintah Kota Samarinda, kata Andi, akan terus melakukan pembenahan bertahap agar pelaksanaan program MBG berjalan efektif, berkelanjutan, dan benar-benar membawa manfaat bagi masyarakat.
“Jadi kita akan kelola dan melakukan perbaikan secara reguler, semua tantangan kendala yang kita hadapi di lapangan,” pungkasnya. []
Penulis: Yus Rizal Zulfikar | Penyunting: Agnes Wiguna

