Angin Kencang di Labura Robohkan Pohon, Lima Rumah Rusak

Angin Kencang di Labura Robohkan Pohon, Lima Rumah Rusak

LABURA – Hujan deras disertai angin kencang melanda Desa Batu Tunggal, Kecamatan Labuhanbatu Utara (Labura), Kamis (15/08/2025) sore, dan mengakibatkan kerusakan cukup parah pada permukiman warga. Sebuah pohon enau berukuran besar tumbang dan menimpa tiga rumah hingga merusak dapur, ruang tengah, dan bagian depan bangunan.

Tak hanya itu, dua rumah lain mengalami kerusakan di bagian atap akibat terbawa terjangan angin. Total, lima rumah terdampak dengan kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.

Salah satu warga, Juliani, menjadi korban luka akibat kejadian tersebut. Ia menceritakan, peristiwa itu berlangsung sangat cepat. “Kejadian terjadi sekitar pukul lima sore. Awalnya saya dan keluarga duduk di samping rumah, lalu ada petir kuat sehingga kami masuk ke dalam. Tiba-tiba pohon enau di belakang rumah ambruk, setelah itu baru terlihat anginnya memutar,” ujar Juliani.

Akibat luka yang dideritanya, Juliani kini dirawat di rumah sakit terdekat. Sementara itu, batang pohon yang menimpa rumah-rumah warga belum dapat dievakuasi karena keterbatasan peralatan pemotong.

Kepala Desa Batu Tunggal, Hendra Sugiarto, membenarkan bahwa lima rumah warga terdampak angin kencang tersebut. “Dalam bencana angin kencang ini, ada tiga unit rumah di Dusun Tujuh dan dua unit di Dusun Satu. Total kerugian mencapai 200 juta rupiah,” ungkap Hendra.

Pemerintah desa berencana meninjau lokasi dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk merencanakan langkah perbaikan serta bantuan bagi warga terdampak. Selain itu, warga juga mengusulkan agar pohon-pohon berukuran besar di sekitar permukiman segera ditebang untuk mengantisipasi risiko serupa di kemudian hari.

Peristiwa ini menjadi pengingat akan potensi bahaya cuaca ekstrem yang belakangan semakin sering terjadi. Hujan deras yang disertai angin kencang tidak hanya merusak fasilitas umum dan permukiman, tetapi juga mengancam keselamatan warga. Para ahli cuaca mengingatkan, kondisi seperti ini dapat meningkat frekuensinya akibat perubahan iklim global, sehingga masyarakat perlu lebih waspada dan mempersiapkan langkah mitigasi bencana sejak dini.

Sejauh ini, aktivitas warga di Desa Batu Tunggal mulai kembali berjalan normal, meskipun sebagian keluarga terdampak masih mengungsi di rumah kerabat. Evakuasi pohon tumbang dan pembersihan puing di lokasi diharapkan segera selesai agar proses perbaikan rumah dapat dilakukan secepatnya. []

Diyan Febriana Citra.

Berita Daerah Hotnews