Angin Puting Beliung Terjang Malang, 112 Rumah Warga Rusak

Angin Puting Beliung Terjang Malang, 112 Rumah Warga Rusak

Bagikan:

MALANG – Cuaca ekstrem kembali melanda wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur. Angin puting beliung menerjang kawasan Desa Sumbersekar, Kecamatan Dau, pada Minggu (02/11/2025) sore. Fenomena angin berputar itu berlangsung cepat namun meninggalkan kerusakan cukup parah di permukiman warga.

Dalam sejumlah rekaman video amatir yang beredar di media sosial, tampak awan hitam pekat menggantung di langit sebelum membentuk pusaran besar. Tak lama kemudian, angin kencang mulai berputar hebat, membawa berbagai benda di sekitarnya dan merusak bangunan warga. Atap rumah beterbangan, pepohonan tumbang, dan beberapa bangunan semi permanen tampak roboh diterjang angin.

Salah satu warga, Muhammad Harianto, mengisahkan momen mencekam itu terjadi sekitar pukul 15.30 WIB.

“Jadi angin itu membentuk seperti bulatan dan berputar mengelilingi di lokasi ini. Langsung seperti bertiup kencang dan membawa semua yang ada di bawahnya,” ujarnya saat dikonfirmasi.

Harianto menuturkan, dirinya sempat panik karena angin datang secara tiba-tiba sebelum hujan deras mengguyur kawasan tersebut. Ia beruntung karena rumahnya dibangun dengan material kokoh sehingga tidak mengalami kerusakan berarti.

“Waktu angin datang itu mutar, semuanya teriak panik, jadi terdengar suara beterbangan itu. Alhamdulillah rumah saya aman, cuma suaranya dari luar itu kayak benda-benda kebawa angin,” katanya.

Setelah puting beliung berlalu, hujan deras mengguyur Desa Sumbersekar selama hampir satu jam. Warga yang sempat berlarian menyelamatkan diri mulai kembali ke rumah untuk melihat kondisi lingkungan mereka. Banyak yang mendapati atap rumah hilang, genting beterbangan, bahkan beberapa dinding rumah rusak diterjang pusaran angin.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan, membenarkan adanya peristiwa tersebut. Ia menyebut, hingga pukul 21.30 WIB, tercatat 112 rumah warga mengalami kerusakan dengan tingkat yang bervariasi.

“Di Dusun Krajan RW 2, rumah rusak berat ada 9, rusak sedang 14, dan rusak ringan 57. Sedangkan di Dusun Semanding RW 6 ada lima RT yang terdampak, total 32 rumah rusak ringan,” jelasnya.

Selain permukiman warga, dua bangunan musala serta satu balai RT juga dilaporkan rusak ringan. Mayoritas kerusakan terjadi pada bagian atap, sementara beberapa rumah rusak berat mengalami kerusakan di struktur utama bangunan.

“Sementara untuk korban jiwa atau luka-luka nihil,” tegas Sadono.

BPBD Kabupaten Malang telah menurunkan tim ke lokasi untuk melakukan pendataan sekaligus membantu warga terdampak. Bantuan logistik seperti terpal, makanan siap saji, dan kebutuhan pokok mulai disalurkan.

Cuaca ekstrem di wilayah Malang sendiri belakangan kerap dipicu oleh perubahan pola angin dan meningkatnya potensi hujan akibat peralihan musim. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada, terutama di daerah yang rawan angin kencang dan hujan deras disertai petir. []

Diyan Febriana Citra.

Bagikan:
Berita Daerah Hotnews