MAUMERE — Setelah sempat dihentikan selama tiga hari akibat dampak abu vulkanik dari erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, aktivitas penerbangan di Bandar Udara Fransiskus Xaverius Seda, Maumere, Kabupaten Sikka, kembali berjalan normal pada Kamis (10/07/2025).
Bandara yang merupakan pintu masuk utama ke wilayah Flores ini sempat lumpuh sejak Senin (07/07/2025) karena alasan keselamatan penerbangan.
“Operasi bandara (hari ini) normal,” kata Kepala Unit Penyelenggara Bandara Fransiskus Xaverius Seda, Partahian Panjaitan, dalam keterangan tertulis.
Penutupan sementara bandara sebelumnya dilakukan untuk menghindari risiko terhadap penerbangan akibat sebaran abu vulkanik yang berasal dari Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur. Sebagaimana diketahui, abu vulkanik sangat membahayakan mesin pesawat dan dapat mengganggu visibilitas pilot.
Sementara itu, Pos Pengamatan Gunung Api Lewotobi Laki-laki terus melakukan pemantauan intensif. Petugas pengamat, Yohanes Kolli Sorywutun, menyampaikan bahwa sejak Kamis dini hari hingga pagi, tidak terdeteksi adanya erupsi baru.
Dalam periode pengamatan pukul 00.00 hingga 06.00 Wita, tercatat beberapa aktivitas kegempaan, antara lain dua kali guguran, satu kali embusan, empat kali tremor non-harmonik, 11 kali gempa vulkanik dalam, serta dua gempa tektonik jauh.
“Secara visual, gunung tampak jelas hingga tertutup kabut tipis. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih, dengan intensitas sedang hingga tebal, dan mencapai ketinggian 50–200 meter dari puncak,” jelas Yohanes.
Meski tidak terjadi erupsi dalam periode tersebut, pihak Pos PGA tetap menetapkan status aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki pada Level IV atau Awas. Artinya, potensi letusan masih tinggi dan masyarakat diminta untuk tetap siaga dan tidak mendekati area radius bahaya yang telah ditetapkan.
Erupsi Lewotobi Laki-laki sebelumnya tidak hanya berdampak pada penerbangan, tetapi juga menimbulkan gangguan kesehatan bagi warga di sekitarnya. Sejumlah warga dilaporkan mengalami gangguan pernapasan seperti ISPA dan iritasi kulit akibat paparan abu vulkanik.
Pemerintah daerah bersama instansi terkait terus menyalurkan bantuan logistik dan layanan kesehatan ke desa-desa terdampak. Di sisi lain, dibukanya kembali Bandara Maumere menjadi kabar baik bagi mobilitas warga dan distribusi bantuan ke daerah terdampak, terutama untuk evakuasi dan pengiriman logistik kemanusiaan. []
Diyan Febriana Citra.