SURABAYA – Warga sekitar Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dikejutkan dengan penemuan seorang bayi berjenis kelamin laki-laki yang masih berusia satu hari di kawasan taman kampus, Jumat (29/08/2025) sekitar pukul 02.00 WIB. Bayi malang itu ditemukan tergeletak di semak-semak dengan kondisi masih hidup.
Informasi yang diperoleh menyebutkan, bayi pertama kali ditemukan oleh seorang petugas kebersihan yang sedang melakukan aktivitas rutin di sekitar taman kampus. Petugas itu curiga mendengar tangisan lirih dari arah semak-semak. Setelah ditelusuri, ternyata ada bayi dengan tubuh mungil terbungkus kain seadanya.
Penemuan itu sontak mengundang perhatian sejumlah mahasiswa dan warga yang berada di sekitar lokasi. Mereka segera melaporkan kejadian tersebut ke pihak keamanan kampus, yang kemudian meneruskan laporan ke kepolisian setempat.
Aparat kepolisian bersama tim medis segera mendatangi lokasi. Bayi tersebut kemudian dievakuasi dan dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Dari pemeriksaan sementara, kondisi bayi dinyatakan stabil meski terlihat masih lemah akibat diduga baru dilahirkan.
Polisi hingga kini masih menyelidiki siapa yang tega meninggalkan bayi tak berdosa tersebut. Dugaan sementara, bayi ditelantarkan hanya beberapa jam setelah dilahirkan.
“Kasus ini sedang kami dalami. Kami berkoordinasi dengan pihak rumah sakit dan akan menelusuri siapa orang tua kandung bayi ini,” ujar salah seorang petugas kepolisian yang enggan disebutkan namanya.
Peristiwa ini menimbulkan rasa prihatin mendalam di kalangan mahasiswa maupun masyarakat sekitar. Banyak yang menyayangkan tindakan pembuangan bayi, terlebih di area kampus yang selama ini identik sebagai pusat pendidikan dan pengetahuan.
“Miris sekali, di tengah lingkungan akademik justru terjadi hal seperti ini. Kami berharap bayi itu mendapat perawatan yang layak dan bisa segera ada solusi terkait hak asuhnya,” ucap salah satu mahasiswa ITS yang menyaksikan evakuasi.
Sementara itu, pihak kampus ITS menegaskan akan mendukung penuh upaya penyelidikan aparat. Selain itu, mereka juga berkomitmen membantu perawatan bayi dengan berkoordinasi bersama dinas sosial.
Kasus penemuan bayi ini bukan yang pertama kali terjadi di Surabaya. Beberapa tahun terakhir, fenomena serupa beberapa kali mencuat di berbagai lokasi. Kondisi tersebut menunjukkan perlunya peningkatan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya tanggung jawab orang tua dan alternatif solusi bagi ibu yang mengalami kesulitan, seperti memanfaatkan layanan panti asuhan atau lembaga perlindungan anak.
Pihak kepolisian mengimbau masyarakat agar segera melapor jika mengetahui informasi yang dapat mengarah pada identitas orang tua bayi tersebut. “Kami berharap kerja sama semua pihak untuk membantu mengungkap siapa yang meninggalkan bayi ini,” pungkas petugas kepolisian. []
Diyan Febriana Citra.