Bengkel dan Toko Suku Cadang di Lombok Timur Terbakar

Bengkel dan Toko Suku Cadang di Lombok Timur Terbakar

LOMBOK TIMUR – Sebuah kebakaran hebat melanda area usaha di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Senin (28/07/2025) sore. Insiden ini menghanguskan satu bengkel serta toko suku cadang, dengan kerugian yang ditaksir mencapai Rp 1 miliar. Meskipun tidak menimbulkan korban jiwa, peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya sistem keamanan kebakaran di lingkungan komersial.

Menurut Kepala Seksi Humas Polres Lombok Timur, AKP Nikolas Osman, api mulai terlihat sekitar pukul 17.00 Wita dan pertama kali diketahui oleh salah seorang karyawan bengkel. Kala itu, pemilik hendak menutup gudang, dan mendapati kobaran api berasal dari area penyimpanan ban.

“Api pertama kali diketahui oleh salah seorang karyawan bengkel saat pemilik hendak menutup gudang. Api tersebut berasal dari penyimpanan ban,” ujar AKP Nikolas Osman dalam keterangannya.

Kondisi material ban yang mudah terbakar mempercepat penyebaran api. Dalam waktu singkat, si jago merah melalap seluruh bagian bangunan, termasuk peralatan bengkel dan stok suku cadang. Upaya pemadaman pun sempat terkendala karena lokasi kejadian yang cukup padat dan keterbatasan akses mobil pemadam.

Warga sekitar bersama petugas pemadam kebakaran bahu-membahu mencoba menahan penyebaran api agar tidak merembet ke bangunan lain di sekitar lokasi. Sekitar dua jam kemudian, api berhasil dikendalikan. Namun, hampir seluruh isi gudang dan toko ludes tak tersisa.

Kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab pasti kebakaran. Dugaan sementara mengarah pada korsleting listrik atau kelalaian teknis dalam penyimpanan bahan-bahan mudah terbakar.

Dampak ekonomi dari kebakaran ini cukup besar, terutama bagi pemilik usaha yang kehilangan seluruh aset usaha secara mendadak. Selain itu, sejumlah pekerja pun terancam kehilangan mata pencaharian dalam waktu dekat.

Insiden ini memperlihatkan betapa pentingnya sistem keamanan dan proteksi kebakaran, termasuk pemasangan alat pemadam ringan, sistem alarm, dan inspeksi rutin terhadap instalasi listrik di area usaha. Pemerintah daerah diharapkan lebih aktif memberikan pelatihan serta pendampingan kepada pelaku UMKM untuk mencegah kerugian serupa.

Ke depan, perlu dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap standar keselamatan di kawasan komersial, terutama yang berkaitan dengan penyimpanan material mudah terbakar seperti ban dan pelumas. []

Diyan Febriana Citra.

Berita Daerah Hotnews