Bus Wisata ALS Kecelakaan di Padang Pariaman, 2 Tewas dan Puluhan Terluka

Bus Wisata ALS Kecelakaan di Padang Pariaman, 2 Tewas dan Puluhan Terluka

PARIAMAN – Perjalanan rombongan atlet karate asal Sumatera Utara menuju Kota Padang berakhir tragis setelah bus pariwisata ALS dengan nomor polisi BK 7444 UA mengalami kecelakaan tunggal di Bundaran Akses Kapalo Hilalang, Jalur A Tol Padang-Sicincin, Kabupaten Padang Pariaman, Minggu (07/09/2025) malam.

Kecelakaan yang terjadi sekitar pukul 23.56 WIB itu mengakibatkan dua penumpang meninggal dunia dan puluhan lainnya luka-luka. Kedua korban jiwa diketahui masih berusia belia, yakni 17 tahun dan 11 tahun, keduanya laki-laki asal Sumatera Utara.

Regional Head Sumatera Bagian Tengah Tol Padang-Sicincin PT Hutama Karya (Persero), Bromo Waluko Utomo, menyampaikan bahwa para korban sudah mendapat pertolongan medis. “Lima korban luka berat sudah dievakuasi ke rumah sakit terdekat,” ujarnya di Padang, Senin (08/09/2025).

Berdasarkan hasil investigasi sementara, bus tersebut melaju dari arah Gerbang Tol Exit Kapalo Hilalang menuju jalan nasional. Setibanya di lokasi, kendaraan sempat berputar di U-Turn. Namun, sopir diduga hilang kendali sehingga bus menabrak pembatas jalan lalu terbalik. Posisi akhir bus berada di dalam taman U-Turn Simpang Kupu-Kupu.

Direktur Lalu Lintas Polda Sumbar, Kombes Pol HM Reza Chairul Akbar Sidiq, menegaskan pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab kecelakaan.

Selain dua korban meninggal dunia, sebanyak 29 orang lainnya dilaporkan mengalami luka ringan. Mereka telah mendapat perawatan di rumah sakit terdekat. Adapun jumlah total penumpang bus belum dirilis resmi oleh kepolisian, namun diperkirakan mencapai sekitar 30 orang.

Rombongan yang menjadi korban merupakan atlet karate asal Sumut yang hendak mengikuti kejuaraan di Kota Padang. Peristiwa ini membuat agenda mereka terhenti seketika karena harus berhadapan dengan musibah yang menelan korban jiwa.

Kecelakaan ini menambah daftar panjang insiden di jalan tol yang melibatkan kendaraan besar, khususnya bus pariwisata. Kondisi tersebut kembali menimbulkan pertanyaan mengenai keselamatan transportasi darat, mulai dari faktor kelelahan sopir, kondisi kendaraan, hingga manajemen perjalanan rombongan.

Meski penyebab pasti masih dalam penyelidikan, peristiwa ini menjadi peringatan penting bagi penyelenggara perjalanan wisata maupun kegiatan olahraga agar lebih memperhatikan keselamatan, terutama ketika membawa rombongan dengan jumlah besar. []

Diyan Febriana Citra.

Berita Daerah Hotnews