Cekcok di Indekos Bone Berujung Maut, Pria Tewas Ditikam Tiga Kali

Cekcok di Indekos Bone Berujung Maut, Pria Tewas Ditikam Tiga Kali

BONE — Suasana tenang di Jalan Sungai Kapuas, Kelurahan Bukaka, Kecamatan Taneteriattang, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, mendadak mencekam pada Minggu malam (12/10/2025). Seorang pria berinisial NL (43) ditemukan bersimbah darah setelah mengalami tiga luka tusuk usai terlibat pertikaian dengan pemilik rumah indekos berinisial IR (42).

Peristiwa tragis itu terjadi sekitar pukul 23.40 WITA, ketika korban datang ke rumah indekos yang dihuni seorang wanita. Kedatangan korban di waktu larut malam memicu ketegangan dengan IR, sang pemilik tempat. Teguran yang awalnya bersifat lisan berubah menjadi adu mulut, hingga akhirnya berujung perkelahian.

Menurut keterangan warga sekitar, suasana malam itu mendadak ricuh karena terdengar teriakan minta tolong.

“Kami dengar teriakan minta tolong, dan saat tiba kami temukan ada orang yang terkapar penuh darah. Jadi kami langsung angkat naik ke pickup,” tutur Darwis, salah seorang warga yang menyaksikan langsung peristiwa tersebut, Senin (13/10/2025).

Korban mengalami luka tusuk di bagian dada, bawah ketiak kanan, dan lengan kiri. Meski sempat dibawa ke RSUD Tenriawaru, nyawanya tidak tertolong. Polisi yang tiba tak lama kemudian langsung mengamankan lokasi kejadian serta menangkap pelaku tanpa perlawanan.

“Informasi awal yang kami terima bahwa korban ini sengaja datang ke rumah kontrakan tersebut. Kemudian terlibat cekcok mulut dengan pemilik rumah kontrakan hingga terjadi perkelahian yang mengakibatkan korban meninggal dunia,” ungkap AKP Alvin Aji, Kasat Reskrim Polres Bone, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.

Polisi juga menyita sebilah badik yang digunakan IR untuk menusuk korban. Saat ini, pelaku telah diamankan di Polres Bone guna menjalani pemeriksaan intensif. Sementara tempat kejadian perkara (TKP) masih dijaga aparat untuk menghindari terjadinya kericuhan lanjutan.

Pihak kepolisian terus mendalami motif di balik penikaman ini. Dugaan sementara, tindakan pelaku dilakukan secara spontan karena tersulut emosi setelah korban datang tanpa izin di waktu malam.

“Kami masih mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi dan melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui motif sesungguhnya,” kata AKP Alvin.

Peristiwa ini menambah daftar panjang kasus kekerasan akibat emosi sesaat di wilayah Bone. Warga diimbau untuk mengutamakan penyelesaian masalah secara damai dan melibatkan aparat jika terjadi perselisihan agar tidak kembali menimbulkan korban jiwa. []

Diyan Febriana Citra.

Berita Daerah Kasus