BANDARLAMPUNG — Upaya menjaga mutu dan keamanan makanan bagi peserta program Makan Bergizi Gratis (MBG) terus dilakukan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Rama Indera 2 di Desa Rama Indera, Kecamatan Seputih Raman, Kabupaten Lampung Tengah. Dapur yang melayani ribuan siswa ini menjalankan sistem pembersihan ompreng secara berlapis guna memastikan higienitas tetap terjaga dari proses penyajian hingga distribusi.
Asisten Lapangan SPPG Mulya Keluarga Lestari Rama Indera 2, Adi Wargono, menjelaskan bahwa seluruh pekerja dapur wajib mematuhi standar operasional prosedur (SOP) yang ketat sejak sebelum memasuki ruang produksi.
“Untuk menjaga makanan tetap higienis, dapur tetap mengacu kepada standar operasional prosedur. Seperti sebelum masuk dapur pekerja harus mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Ketika bekerja di dalam, keamanan pekerja dipastikan dengan menggunakan sepatu khusus, tangan menggunakan sarung tangan, rambut ditutup hairnet, dan menggunakan masker,” ujarnya di Lampung Tengah, Selasa (07/10/2025).
Menurutnya, kebersihan ompreng menjadi perhatian utama karena berperan penting dalam menjaga kualitas makanan yang akan dikirim ke sekolah-sekolah penerima.
“Kami tetap mengikuti aturan. Jadi kalau dilihat ompreng ini memang punya tantangan paling berat, semua sirkulasi pencucian harus dilakukan dengan rinci, bersih, sistematis, dan berulang kali supaya tetap menjaga kualitas makanan saat didistribusikan,” kata Adi.
Proses pencucian dilakukan dengan sistem tiga tahap air panas untuk menghilangkan potensi bakteri. Setiap ompreng dicuci menggunakan air mengalir, diberi sabun khusus makanan, lalu dibilas kembali menggunakan air panas dan air dingin hingga benar-benar bersih. Proses ini dikerjakan oleh petugas khusus selama kurang lebih 10 jam setiap hari.
“Jadi siklusnya saat ompreng datang, sisa makanan disisihkan menjadi empat bagian yakni sampah nasi, sampah sayur, sampah lauk, dan sampah nonorganik. Lalu diguyur dengan air hangat sebelum diberi sabun,” paparnya.
Untuk menjaga efisiensi, dapur SPPG juga menyiapkan alat pemanas air serta berencana menambah alat pengering otomatis agar waktu pengeringan bisa dipangkas dari sepuluh jam menjadi delapan jam.
“Alat pengering ini akan disediakan bertahap di sini,” tambahnya.
Selain menjaga kebersihan makanan, pengelola dapur juga memperhatikan aspek lingkungan. Limbah sisa makanan dari proses pencucian disaring dua kali agar tidak mencemari saluran air.
“Jadi sisa makanan saat mencuci itu disaring di saluran air, ada dua penyaringan di sini, sehingga yang benar-benar terbuang di saluran hanya air, tidak ada sisa nasi atau sisa makanan lainnya,” jelas Adi.
Saat ini, dapur SPPG Rama Indera 2 melayani 12 sekolah dari tingkat TK hingga SMA dengan total 3.582 penerima manfaat program Makan Bergizi Gratis. []
Diyan Febriana Citra.