BALI – Presiden Prabowo Subianto tiba di Bali pada Sabtu (13/09/2025) siang, setelah menyelesaikan lawatan luar negeri ke Qatar dan Abu Dhabi. Agenda utama kunjungan kerja di Pulau Dewata adalah meninjau lokasi banjir serta posko pengungsian warga terdampak.
Pesawat kepresidenan Indonesia-1 mendarat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai sekitar pukul 12.00 WITA. Setibanya di landasan, Presiden disambut oleh Gubernur Bali I Wayan Koster, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kapolda Bali Irjen Daniel Adityajaya, serta jajaran pejabat daerah lainnya.
Prabowo, yang tampak didampingi Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, langsung menuju kendaraan dinas untuk melanjutkan perjalanan ke sejumlah titik terdampak bencana banjir. Kehadiran Presiden di Bali menjadi perhatian publik, mengingat bencana hidrometeorologi yang terjadi sejak awal pekan ini berdampak pada ribuan warga.
Banjir di beberapa wilayah, termasuk Badung, Gianyar, dan Denpasar, menyebabkan kerusakan infrastruktur dan memaksa warga mengungsi ke lokasi yang lebih aman. Pemerintah daerah bersama BNPB, TNI, dan Polri telah membangun posko darurat, namun kedatangan Presiden diharapkan dapat mempercepat langkah rehabilitasi.
Sebelum ke Bali, Prabowo terlebih dahulu melakukan rangkaian diplomasi ke Timur Tengah. Pada Jumat (12/09/2025), ia mengadakan pertemuan dengan Emir Qatar, Yang Mulia Syekh Tamim bin Hamad Al-Thani, di Doha. Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan keprihatinan mendalam atas serangan Israel pada 9 September 2025 yang berdampak pada warga sipil Qatar.
“Indonesia mendukung kedaulatan Qatar,” tegas Prabowo, seraya menekankan pentingnya solidaritas internasional dalam menjaga stabilitas kawasan. Pertemuan itu juga membahas dinamika global dan perlunya dialog internasional menghadapi eskalasi konflik di Timur Tengah.
Setelah dari Doha, Prabowo melanjutkan perjalanan ke Abu Dhabi untuk bertemu Presiden Persatuan Emirat Arab (PEA), Mohammed bin Zayed Al Nahyan (MBZ). Keduanya berdiskusi mengenai tantangan geopolitik, kerja sama internasional, serta pentingnya persatuan negara-negara di Timur Tengah dalam menjaga perdamaian dunia.
Diskusi tersebut menegaskan komitmen Indonesia untuk tetap memainkan peran diplomasi aktif dalam merespons dinamika global. Meski agenda luar negeri padat, Presiden langsung melanjutkan tugas domestik di Bali, menandakan prioritas tinggi pemerintah terhadap penanganan bencana nasional.
Kunjungan ke Bali diperkirakan berlangsung satu hari penuh, mencakup dialog dengan masyarakat terdampak dan peninjauan langsung sarana publik yang rusak akibat banjir. Kehadiran Presiden di lapangan diharapkan memberikan dorongan moral bagi korban, sekaligus menegaskan komitmen pemerintah pusat dalam pemulihan pascabencana. []
Diyan Febriana Citra.