Demo Sopir Angkot Bogor Ricuh, Petugas Dishub Dikejar Massa

Demo Sopir Angkot Bogor Ricuh, Petugas Dishub Dikejar Massa

Bagikan:

BOGOR – Aksi unjuk rasa ratusan sopir angkutan kota (angkot) di halaman Balai Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (23/10/2035), berubah ricuh setelah massa tersulut emosi karena tidak kunjung ditemui oleh Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim.

Sekitar 500 sopir angkot yang tergabung dalam sejumlah trayek di Kota Bogor awalnya datang untuk menyampaikan aspirasi terkait penolakan program konversi angkot menjadi bus kota yang digagas Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Namun, suasana memanas ketika perwakilan massa tidak segera dipertemukan dengan pihak pemerintah.

Amarah para sopir semakin tak terbendung. Sejumlah peserta aksi mulai berteriak dan mendesak masuk ke area dalam Balai Kota. Ketegangan memuncak ketika massa mengejar petugas Dinas Perhubungan (Dishub) yang tengah berjaga di depan gedung pemerintahan tersebut.

“Awalnya mereka hanya berorasi, tapi setelah tahu wali kota belum hadir, massa mulai emosi. Mereka mengejar petugas Dishub yang dianggap bertanggung jawab atas penertiban angkot,” ujar seorang saksi mata di lokasi.

Puluhan petugas Dishub yang terdesak akhirnya dievakuasi ke Hotel Salak yang berada di seberang Balai Kota. Petugas Dalmas Polresta Bogor Kota dan anggota TNI segera dikerahkan untuk mengendalikan situasi. Berkat tindakan cepat aparat keamanan, bentrokan lebih luas berhasil dicegah.

Koordinator aksi, Rusdian, menegaskan bahwa kebijakan konversi angkot menjadi bus kota dinilai merugikan ribuan sopir. Ia menyebut program tersebut mengancam mata pencaharian mereka yang selama puluhan tahun bergantung pada sektor transportasi konvensional.

“Coba ini kan baru terjadi saja. Mobil ditangkap sudah diurus pajaknya tetapi tidak dikeluarkan,” kata Rusdian di tengah aksi. Ia juga menuding kebijakan penertiban angkot dilakukan tanpa solusi alternatif yang jelas bagi para sopir yang terdampak.

Menurut catatan organisasi sopir, terdapat sekitar 1.949 unit angkot yang akan dihapuskan dalam program konversi tersebut. Pemerintah daerah berencana menggantinya dengan sistem transportasi berbasis bus kota yang dinilai lebih ramah lingkungan dan efisien.

Hingga Kamis siang, negosiasi antara perwakilan sopir angkot dan pihak Pemkot Bogor masih berlangsung di ruang rapat Balai Kota. Aparat keamanan tetap berjaga di sekitar lokasi untuk mengantisipasi potensi kericuhan lanjutan. []

Diyan Febriana Citra.

Bagikan:
Berita Daerah Hotnews