SURABAYA – Semangat kemerdekaan tak hanya milik bangsa Indonesia di bulan Agustus. Di kawasan Ampel, Surabaya, suasana penuh sukacita juga dirasakan komunitas diaspora Pakistan yang tinggal dan beraktivitas di Kota Pahlawan.
Tiga hari sebelum peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, masyarakat Pakistan di seluruh dunia merayakan kemerdekaan negaranya pada 14 Agustus 2025. Di Surabaya, momentum ini dimanfaatkan untuk mempererat silaturahmi sesama warga Pakistan sekaligus berbagi kebahagiaan dengan warga lokal.
Acara yang berlangsung di Mavo Khan Restaurant itu dihadiri puluhan diaspora Pakistan. Mereka duduk bersama dalam suasana hangat, menyantap hidangan khas tanah air mereka. Perwakilan RT/RW Kelurahan Ampel serta petugas Imigrasi turut hadir, menambah nuansa kebersamaan di tengah perbedaan latar belakang.
Rafiullah, pria asal Peshawar yang akrab disapa Baba Rafi sekaligus pemilik restoran, mengungkapkan bahwa kemerdekaan merupakan hasil dari perjuangan panjang yang penuh pengorbanan.
“Hari ini adalah hari kebahagiaan karena hari Kemerdekaan Pakistan, dan kemerdekaan suatu negara itu sangat sulit didapatkan,” ujarnya, Kamis (14/08/2025).
Ia menambahkan, perjuangan rakyat Pakistan memiliki kemiripan dengan sejarah Indonesia. “Maka dari itu, kita rayakan hari kemerdekaan ini supaya kita ingat bahwa kita sudah merdeka, dan seharusnya kita menghormati negara kita,” tegasnya.
Tak hanya merayakan kemerdekaan negaranya, Baba Rafi juga menyampaikan ucapan selamat atas HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia. Ia berharap hubungan kedua negara terus terjalin baik. “Semoga dua negara Muslim ini tetap menjadi teman yang baik. Semoga keduanya maju terus dan jaya terus,” ucapnya.
Dua mahasiswa asal Pakistan yang tengah menempuh pendidikan di Universitas Airlangga, Malaika dan Fazilla, juga berbagi cerita mengenai tradisi perayaan kemerdekaan di kampung halaman mereka.
“Biasanya kami merayakan kemerdekaan dengan berpergian bersama keluarga, teman, memotong kue, serta menyanyikan lagu-lagu nasional Pakistan,” kata keduanya.
Mereka juga menekankan pentingnya mengenang jasa bapak bangsa Pakistan, Muhammad Iqbal atau Allama Iqbal. “Beliau menderita banyak untuk mencapai kemerdekaan Pakistan, berjuang melawan Inggris dan India hingga akhirnya Pakistan merdeka pada 14 Agustus 1947. Alhamdulillah kami sangat bersyukur,” tutur mereka.
Perayaan sederhana di Ampel itu menjadi simbol harmonisasi antara dua bangsa. Dalam satu bulan yang sama, Indonesia dan Pakistan merayakan kemerdekaan masing-masing, menjadikan momen ini tak hanya sebagai pengingat sejarah, tetapi juga penguat hubungan persahabatan lintas negara. []
Diyan Febriana Citra.