Diduga Alami Gangguan Kejiwaan, Wanita di Samarinda Nyaris Tenggelam di Sungai Mahakam

Diduga Alami Gangguan Kejiwaan, Wanita di Samarinda Nyaris Tenggelam di Sungai Mahakam

SAMARINDA – Seorang perempuan nyaris tenggelam di Sungai Mahakam, Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (21/5/2025) siang. Kejadian tersebut berlangsung sekitar pukul 14.00 WITA, tak jauh dari kawasan Islamic Center, Jalan Slamet Riyadi, Karang Asam Ilir.

Perempuan tersebut diketahui berupaya menyeberangi Sungai Mahakam dengan cara berenang. Namun, di tengah perjalanan, ia terlihat kesulitan mengimbangi derasnya arus sungai hingga hampir tenggelam.

Tiga pemuda yang tengah berada di kawasan tepian sungai segera bertindak cepat. Salah seorang di antaranya, Asrullah (25), yang saat itu tengah merokok bersama dua temannya, sontak menceburkan diri ke sungai untuk menolong korban.

“Saya sedang duduk santai di tepian sungai, tiba-tiba mendengar teriakan orang ramai. Ketika saya melihat ke arah sungai, ada seorang ibu yang sudah hampir sampai ke tengah dan tampak kelelahan,” kata Asrullah saat diwawancarai di lokasi kejadian.

Sebelum terjun ke air, Asrullah dan warga lainnya sempat berinisiatif mencari galon air mineral untuk membantu proses penyelamatan. Galon tersebut digunakan sebagai alat bantu agar korban dapat tetap mengapung di permukaan.

“Galon itu saya bawa supaya bisa dipegang oleh ibu itu. Arus sungai cukup kuat di bawah permukaan, dan saya lihat dia sudah sangat lemas,” ujarnya.

Korban akhirnya berhasil dievakuasi dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Hermina Samarinda oleh tim Inafis Polresta Samarinda guna mendapatkan penanganan medis.

Belakangan, pihak kepolisian mengungkapkan bahwa perempuan yang diketahui bernama Fitri tersebut diduga mengalami gangguan kejiwaan. Hal ini disampaikan oleh Humas Polresta Samarinda, Ipda Ramli P. Sianturi, berdasarkan informasi dari Kapolres Samarinda, Kombes Pol Hendri Umar.

“Ya, berdasarkan laporan yang kami terima, korban diduga mengalami gangguan kejiwaan, yang menyebabkan ia nekat berenang di Sungai Mahakam,” tutur Ipda Ramli.

Hingga kini, pihak rumah sakit masih melakukan pemantauan kondisi medis dan psikologis korban untuk penanganan lanjutan.[]

Putri Aulia Maharani

Berita Daerah