Diduga Korsleting, Kandang Ayam Ludes Dilalap Api di Temanggung

Diduga Korsleting, Kandang Ayam Ludes Dilalap Api di Temanggung

TEMANGGUNG – Musibah kebakaran hebat melanda sebuah kandang ayam di Dusun Dawunan, Desa Nglorog, Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Senin malam (04/08/2025). Insiden tersebut menghanguskan bangunan kandang seluas 800 meter persegi dan menyebabkan kematian sekitar 18.000 ekor ayam, yang sebagian besar masih dalam masa pertumbuhan.

Menurut informasi dari Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Temanggung, api mulai terlihat sekitar pukul 23.30 WIB dan dipadamkan sekitar pukul 02.40 WIB, Selasa dini hari (05/08/2025). Petugas pemadam menerima laporan dari warga yang melihat kepulan asap tebal di atas atap kandang ayam milik Suparmin, peternak setempat yang telah lama menggeluti usaha ayam potong.

Kepala Seksi Pemadaman, Penyelamatan dan Evakuasi, Edi Irwanto, menyebutkan bahwa sumber api diduga berasal dari mesin pemanas yang biasa digunakan untuk menjaga suhu kandang tetap hangat, terutama pada malam hari.

“Api berasal dari lantai satu, lalu merambat ke lantai dua. Ada indikasi kuat terjadi korsleting pada instalasi kelistrikan di mesin pemanas,” ujar Edi.

Sayangnya, peternakan tersebut tidak dilengkapi dengan alat pemadam api ringan (APAR), sehingga api dengan cepat menjalar dan tidak dapat ditangani secara dini. Ketika tim pemadam tiba, sebagian besar bangunan sudah dikuasai api. Selain keterbatasan fasilitas, proses pemadaman juga terhambat oleh kondisi jalan yang sempit, akses yang sulit, serta keberadaan lampu hias dan umbul-umbul yang menggantung rendah di sepanjang jalan menuju lokasi.

“Hal seperti lampu hias atau umbul-umbul harus memperhatikan aspek keselamatan, terutama akses kendaraan pemadam. Idealnya, tinggi minimum umbul-umbul adalah 3,5 meter dengan lebar jalur minimal 3 meter agar tidak menghalangi mobil damkar,” kata Edi memberi peringatan.

Dari ribuan ayam yang ada, hanya sekitar 200 ekor yang berhasil diselamatkan. Kerugian ditaksir mencapai Rp 2 miliar, mencakup kematian ayam, kerusakan fasilitas, serta hilangnya potensi produksi dan pendapatan. Kejadian ini menjadi pengingat serius bagi para pelaku usaha peternakan untuk memperhatikan standar keselamatan dan kelistrikan dalam operasional mereka.

Suparmin sendiri belum memberikan pernyataan resmi kepada awak media, namun menurut warga sekitar, ia terlihat syok atas peristiwa tersebut.

Pihak pemadam kebakaran mengimbau agar seluruh pemilik usaha peternakan dan industri rumah tangga meningkatkan kesadaran akan risiko kebakaran. Mulai dari pemasangan instalasi listrik yang sesuai standar hingga penyediaan alat pemadam ringan sebagai tindakan pencegahan awal. []

Diyan Febriana Citra.

Berita Daerah Hotnews