BANDA ACEH — Upaya pemulihan wilayah terdampak bencana di Aceh memasuki tahap konsolidasi kebijakan lintas lembaga. Satgas Pemulihan Pascabencana DPR RI yang dipimpin Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menggelar rapat koordinasi bersama Gubernur Aceh Muzakir Manaf (Mualem), jajaran menteri, serta kepala daerah setempat di Banda Aceh, Selasa (30/12/2025). Pertemuan ini menjadi langkah awal untuk memastikan program pemulihan berjalan terarah dan terintegrasi pada tahun anggaran 2026.
Rapat koordinasi tersebut berlangsung di kawasan Hotel Daka, Banda Aceh. Dalam forum itu, Dasco menegaskan bahwa pembahasan pemulihan pascabencana telah dilaporkan secara langsung kepada Presiden Prabowo Subianto. Bahkan, Presiden dijadwalkan melakukan kunjungan ke Aceh pada keesokan harinya sebagai bentuk perhatian pemerintah pusat terhadap daerah yang terdampak bencana.
“Pada hari ini kita mengadakan pertemuan pada hari ini dan sudah juga kami sampaikan kepada Bapak Presiden yang besok insyaallah akan ke Aceh, bahwa kita akan mulai pada hari ini melakukan rapat koordinasi supaya pada tahun depan, di anggaran 2026, pemulihan pascabencana bisa berjalan sebagaimana mestinya,” kata Dasco.
Menurut Dasco, rapat koordinasi ini tidak hanya bersifat seremonial, melainkan menjadi forum strategis untuk menyelaraskan perencanaan, penganggaran, serta pelaksanaan program pemulihan. Ia menilai, tantangan utama dalam pemulihan pascabencana bukan hanya pada tahap tanggap darurat, tetapi juga pada keberlanjutan program rehabilitasi dan rekonstruksi.
Dalam kesempatan tersebut, Dasco turut menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat sejak fase awal penanganan bencana. Aparat TNI dan Polri, pemerintah daerah, hingga relawan dinilai telah bekerja maksimal dalam merespons situasi darurat. Namun demikian, ia menekankan bahwa fokus kini harus diarahkan pada pemulihan jangka menengah dan panjang.
“Teman-teman dari TNI, dari Polri, dari Pemda, dari relawan, dan sebagainya yang telah bekerja keras dalam pemulihan pasca bencana ini, kita perlu kemudian bersama-sama melakukan koordinasi untuk fokus terhadap yang akan ditangani dalam pemulihan pascabencana,” kata Dasco.
Ia menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor agar program pemulihan tidak berjalan sendiri-sendiri. Menurutnya, kolaborasi antara kementerian dan lembaga, pemerintah daerah, DPR RI, serta BUMN menjadi kunci agar penggunaan anggaran lebih efisien dan tepat sasaran.
“Sehingga perlu kemudian kementerian dan lembaga, pemda, dan DPR serta BUMN bersinergi untuk menyamakan persepsi serta memfokuskan terhadap apa-apa sehingga efisien, dan dari sisi anggaran dan lain-lain bisa fokus, dan kemudian tidak ada tumpang tindih,” imbuh dia menegaskan.
Rencana kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Aceh juga dinilai memiliki makna simbolik dan strategis. Kehadiran kepala negara di wilayah terdampak bencana diharapkan mampu memperkuat koordinasi lintas lembaga sekaligus memberikan dorongan moral bagi masyarakat dan pemerintah daerah.
Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyampaikan bahwa Presiden Prabowo memang berencana menyambut pergantian tahun di wilayah yang terdampak bencana. “Rencananya begitu,” katanya di Posko Terpadu Lanud Halim Perdanakusuma, Senin (29/12/2025).
Dengan dimulainya koordinasi sejak akhir 2025, DPR RI bersama pemerintah pusat dan daerah berharap pemulihan pascabencana di Aceh pada 2026 dapat berjalan lebih terstruktur, berkelanjutan, dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat. []
Diyan Febriana Citra.

