Dua Gempa Kecil Guncang Jabar, Warga Diimbau Waspada

Dua Gempa Kecil Guncang Jabar, Warga Diimbau Waspada

JAWA BARAT – Aktivitas seismik dangkal kembali terdeteksi di wilayah Jawa Barat. Dua kejadian gempa bumi dalam waktu berdekatan mengguncang wilayah Bandung dan Sukabumi. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah II mencatat, gempa di kedua wilayah tersebut bersumber dari aktivitas tektonik di darat dengan magnitudo kecil, namun tetap perlu diwaspadai karena berada pada kedalaman yang sangat dangkal.

Gempa pertama terjadi di wilayah Kabupaten Bandung pada Selasa (01/07/2025) pukul 06.55 WIB. Gempa bermagnitudo 2,0 ini berlokasi 39 km barat daya Kabupaten Bandung dengan kedalaman 5 km, menjadikannya bagian dari kategori gempa dangkal.

“Info Gempa Mag:2.0, 01-Jul-25 06:55:06 WIB, Lok:7.35 LS – 107.38 BT (39 km BaratDaya KAB-BANDUNG-JABAR), Kedlmn: 5 Km :BMKG,” tulis akun resmi @bmkgwilayah2 di platform X (sebelumnya Twitter).

Meskipun kekuatan gempa ini relatif kecil dan belum dilaporkan menimbulkan kerusakan, kedangkalan pusat gempa membuat guncangan dapat dirasakan di permukaan, terutama oleh warga yang tinggal di dekat episentrum.

Sementara itu, sehari sebelumnya, Senin (30/06/2025) pukul 04.03 WIB, wilayah Kabupaten Sukabumi juga dilanda gempa serupa dengan kekuatan lebih besar, yakni magnitudo 2,9. Gempa terjadi 28 km timur laut Sukabumi pada kedalaman 6 km.

“Info Gempa Mag:2.9, 30-Jun-25 04:03:25 WIB, Lok:6.73 LS – 106.57 BT (28 km TimurLaut KAB-SUKABUMI-JABAR), Kedlmn: 6 Km ::BMKG,” tulis BMKG Wilayah II.

Kedua kejadian ini menandai peningkatan aktivitas gempa tektonik lokal dengan sumber dari kerak dangkal bumi. Para ahli seismologi mengingatkan bahwa meskipun gempa-gempa tersebut berskala kecil dan tidak berpotensi tsunami, tetap harus menjadi perhatian karena bisa mengindikasikan ketegangan kerak bumi yang lebih luas di kawasan Jawa Barat.

BMKG juga menekankan pentingnya edukasi masyarakat mengenai Skala Intensitas MMI (Modified Mercalli Intensity) yang menjadi acuan untuk menilai dampak guncangan, bukan hanya kekuatan magnitudonya. Skala ini membantu publik memahami intensitas gempa yang dirasakan di permukaan berdasarkan kondisi struktur bangunan dan lokasi geografis.

Hingga saat ini, tidak ada laporan kerusakan akibat dua gempa tersebut. Namun, BMKG tetap mengimbau masyarakat agar waspada terhadap kemungkinan gempa susulan, meskipun potensi tersebut relatif kecil.

Pemerintah daerah dan masyarakat diimbau untuk memperbarui informasi dari sumber resmi serta melakukan simulasi kebencanaan secara berkala guna meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana geologi, terlebih di daerah yang dilalui sesar aktif. []

Diyan Febriana Citra.

Berita Daerah Hotnews