JAYAPURA – Peristiwa tragis kembali mewarnai kawasan wisata Pantai Amai, Distrik Depapre, Kabupaten Jayapura. Dua mahasiswa dilaporkan terseret ombak saat mandi di pantai tersebut pada Jumat (26/09/2025) sore. Dari dua korban, seorang ditemukan meninggal dunia, sementara seorang lainnya masih dalam pencarian.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Jayapura, Anton Sucipto, menjelaskan bahwa korban berinisial AP (22), mahasiswa Universitas Sains dan Teknologi Jayapura (USTJ), ditemukan warga dalam keadaan tidak bernyawa. Jenazah korban segera dievakuasi menuju Rumah Sakit Yowari sebelum diserahkan kepada pihak keluarga.
Sementara itu, seorang korban lain, FR (20), mahasiswa Universitas Cenderawasih, hingga berita ini diturunkan belum berhasil ditemukan. “Tim SAR gabungan bersama warga akan melanjutkan pencarian pada Sabtu (27/09/2025) di sekitar Pantai Amai Depapre,” kata Anton Sucipto.
Peristiwa ini bermula ketika kedua mahasiswa bersama sejumlah rekannya memutuskan untuk mandi di Pantai Amai. Cuaca yang semula tampak tenang berubah seketika saat ombak besar datang dan menyeret keduanya. Upaya pertolongan yang dilakukan teman-teman korban tidak berhasil karena derasnya arus.
Kawasan Pantai Amai, khususnya di titik Tanjung Pistol, dikenal memiliki arus kuat dan kerap dianggap berbahaya bagi wisatawan yang tidak berhati-hati. Sejumlah insiden sebelumnya juga pernah terjadi di lokasi tersebut, sehingga warga setempat kerap mengingatkan pengunjung untuk tidak berenang terlalu jauh.
Meski begitu, daya tarik Pantai Amai yang populer sebagai destinasi wisata membuat banyak orang kerap mengabaikan risiko. “Dengan adanya kejadian ini, kami kembali mengimbau masyarakat agar tidak mandi di area berbahaya. Arus di lokasi ini sangat deras dan bisa mengancam keselamatan,” tegas Anton.
Tim gabungan yang terlibat dalam pencarian terdiri dari personel Kantor SAR Jayapura, aparat kepolisian, serta bantuan warga sekitar. Mereka menggunakan perahu karet untuk menyisir perairan dan melakukan penyelaman di beberapa titik yang dianggap rawan korban terseret.
Hingga Jumat malam, hasil pencarian masih nihil. Tim SAR menyatakan operasi akan dilanjutkan pada esok hari dengan memperluas area pencarian. Pihak keluarga korban FR pun berharap proses pencarian bisa segera membuahkan hasil.
Tragedi ini menjadi pengingat keras bahwa kawasan pantai di Papua, meski indah, memiliki risiko tinggi jika tidak diantisipasi dengan baik. Pihak berwenang menekankan pentingnya kesadaran wisatawan untuk mematuhi aturan keselamatan dan larangan berenang di titik-titik rawan. []
Diyan Febriana Citra.