BULUKUMBA – Suasana duka menyelimuti Desa Pangalloang, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, setelah dua siswi sekolah dasar ditemukan tewas tenggelam di Sungai Pangalloang pada Rabu (20/08/2025) sore. Kedua korban diketahui bernama St Nur Aistah dan Ainun Mutmainnah, keduanya berusia 12 tahun dan duduk di bangku kelas VI SD.
Menurut keterangan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bulukumba, insiden terjadi sekitar pukul 16.00 Wita. Saat itu, korban bersama dua rekannya bermain air di sungai yang terletak tidak jauh dari permukiman warga. Tak disangka, permainan sore hari itu berakhir tragis ketika dua anak hanyut dan tenggelam.
“Iya (korban tewas tenggelam). (Kejadian) di Sungai Pangalloang,” kata Kepala Pelaksana BPBD Bulukumba, Andi Hasbullah, membenarkan insiden tersebut.
Hasbullah menuturkan, awalnya ada empat anak yang berenang. Namun, dua di antaranya tak bisa menyelamatkan diri meski kondisi sungai relatif tenang. “Menurut info kami, ada 4 (orang) berenang. Kami dapat laporannya habis Asar, berarti sekitar pukul 16.00 Wita,” jelasnya.
Berdasarkan laporan tim di lapangan, Sungai Pangalloang tidak dalam kondisi berarus deras. Kedalaman air hanya berkisar 1–2 meter. Namun, kondisi itu rupanya cukup berisiko bagi anak-anak. “Sungai, ya, kalau deras tidak mungkin. Iya (tenang). (Korban ditemukan di) kedalaman 1–2 meter,” kata Hasbullah.
Anggota Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Bulukumba, M Yusuf, menjelaskan bahwa informasi pertama kali datang dari warga sekitar yang panik melihat anak-anak tersebut tidak muncul kembali ke permukaan. “Informasi dari warga, ada 4 anak-anak yang lagi mandi-mandi di sungai, 2 orang tenggelam,” ujarnya.
Warga yang mengetahui kejadian itu segera melakukan pencarian dan mengevakuasi kedua korban. Nur Aisyah dan Ainun kemudian dibawa ke Puskesmas Bontobangun untuk mendapatkan pertolongan medis. Namun, pihak medis menyatakan keduanya sudah meninggal dunia. “Keduanya meninggal dunia. Sudah dinyatakan oleh Puskesmas Bontobangun,” tambah Yusuf.
Peristiwa ini membuat warga sekitar terkejut sekaligus berduka. Sejumlah orang tua mengaku khawatir karena anak-anak kerap bermain di sungai tanpa pengawasan. Sungai yang terlihat tenang ternyata menyimpan risiko, terutama bagi anak-anak yang belum mahir berenang.
Pihak BPBD Bulukumba mengimbau agar masyarakat lebih meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak, terutama saat beraktivitas di sekitar sungai, laut, atau lokasi berisiko lain. Edukasi keselamatan air dinilai penting agar kejadian serupa tidak terulang.
Kedua korban kini telah dimakamkan oleh pihak keluarga dengan suasana haru. Insiden ini menjadi pengingat bahwa keselamatan anak harus menjadi prioritas bersama, terlebih di daerah yang dekat dengan sungai dan perairan. []
Diyan Febriana Citra.