Dupa Menyala Picu Kebakaran Dua Rumah di Pasuruan

Dupa Menyala Picu Kebakaran Dua Rumah di Pasuruan

Bagikan:

PASURUAN – Dua rumah warga di Desa Kersikan, Kecamatan Gondangwetan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, mengalami kebakaran pada Selasa (16/12/2025) pagi. Insiden ini terjadi saat sebagian besar warga baru menyelesaikan ibadah Subuh, sehingga sempat memicu kepanikan di lingkungan permukiman yang tergolong padat penduduk tersebut. Api dengan cepat membesar dan merembet ke bangunan lain karena jarak antarrumah yang saling berdekatan.

Rumah yang terdampak kebakaran diketahui milik Husni dan Anita. Berdasarkan keterangan warga, kobaran api pertama kali terlihat muncul dari rumah Husni sebelum akhirnya menjalar ke rumah Anita yang berada tepat di sebelahnya. Warga sekitar segera berupaya memberikan pertolongan awal dengan peralatan seadanya sembari menghubungi petugas pemadam kebakaran.

Salah seorang warga setempat, Basori, menjadi saksi awal kejadian tersebut. Ia mengatakan api terlihat membesar tidak lama setelah waktu Subuh.

“Habis shalat Subuh, api tiba-tiba terlihat,” kata Basori. Menurutnya, warga sekitar langsung berhamburan keluar rumah karena khawatir api merambat lebih luas.

Situasi semakin menegangkan mengingat lokasi kebakaran berada di kawasan permukiman padat. Sejumlah warga berupaya memadamkan api menggunakan air dan alat seadanya sambil menunggu kedatangan petugas.

“Warga langsung panik dan berupaya memadamkan menggunakan peralatan seadanya sambil menunggu petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) tiba di lokasi,” ujar dia.

Tak berselang lama, empat unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi kejadian. Petugas gabungan dari BPBD Kota Pasuruan dan Unit Damkar Satpol PP Kabupaten Pasuruan tiba untuk melakukan pemadaman dan mencegah api menjalar ke rumah-rumah lain di sekitarnya. Proses pemadaman berlangsung cukup intensif karena api sudah sempat membesar dan menghanguskan sebagian besar bangunan.

Kepala Seksi Damkar Kabupaten Pasuruan, Bachtiar Hendrasyoko, menjelaskan bahwa petugas membutuhkan waktu hampir satu jam untuk memastikan api benar-benar padam.

“Sebelum kembali ke kantor, petugas benar-benar memastikan sudah melakukan pembasahan agar api tidak menyala lagi,” kata dia. Langkah pembasahan ini dilakukan guna mencegah munculnya titik api baru dari sisa-sisa material yang terbakar.

Berdasarkan hasil assessment awal di lapangan, dugaan sementara penyebab kebakaran mengarah pada kelalaian penggunaan dupa di dalam rumah. Dupa tersebut diduga dibiarkan menyala hingga pagi hari.

“Api berasal dari dupa yang dibakar di dalam rumah. Kemudian, api tersebut merambat ke kasur dan membesar hingga menjalar ke bangunan lain,” ungkap Bachtiar.

Meski tidak menimbulkan korban jiwa, kebakaran ini mengakibatkan kerusakan cukup parah pada dua rumah warga dengan luas area terdampak sekitar 120 meter persegi. Sejumlah perabot rumah tangga dilaporkan hangus terbakar dan tidak dapat diselamatkan. Saat ini, pihak terkait masih melakukan pendataan untuk menghitung total kerugian material yang dialami para korban.

Peristiwa ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat akan bahaya kebakaran akibat kelalaian, khususnya dalam penggunaan api terbuka di dalam rumah. Petugas mengimbau warga agar lebih berhati-hati dan memastikan tidak ada sumber api yang menyala tanpa pengawasan, terutama pada malam hari. Upaya pencegahan dinilai menjadi kunci untuk menghindari kejadian serupa di kawasan permukiman padat. []

Diyan Febriana Citra.

Bagikan:
Berita Daerah Hotnews