Empat Rumah di Sikka Ludes Dilalap Api

Empat Rumah di Sikka Ludes Dilalap Api

SIKKA – Kepanikan melanda warga Desa Likong Gete, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), ketika api tiba-tiba melalap permukiman mereka pada Kamis (10/07/2025) pagi. Suasana mencekam terjadi saat warga berlarian menyelamatkan diri dan mencoba mengevakuasi barang-barang berharga di tengah kobaran api yang terus membesar.

Warga sempat berupaya memadamkan api secara mandiri dengan menggunakan ember dan jeriken, namun usaha tersebut tak mampu menandingi cepatnya penyebaran api di antara rumah-rumah yang mayoritas terbuat dari material mudah terbakar.

“Total ada empat rumah yang hangus terbakar. Tidak ada korban jiwa,” ungkap Penjabat Kepala Desa Likong Gete, Heribertus, saat dikonfirmasi, Kamis siang.

Menurut Heribertus, tim pemadam kebakaran akhirnya tiba di lokasi setelah kobaran api menjalar ke beberapa bangunan lain. Upaya pemadaman pun dilakukan dengan melibatkan warga setempat yang membantu membuka akses dan mengendalikan api agar tidak meluas ke rumah lainnya.

Sampai berita ini diturunkan, penyebab pasti kebakaran masih dalam tahap penyelidikan. Namun, berdasarkan keterangan sejumlah saksi, api diduga berasal dari sebuah rumah kosong yang ditinggalkan pemiliknya pergi ke pasar.

“Penyebab kebakaran belum tahu, saat ini tim damkar juga sedang melakukan pemadaman,” jelas Heribertus.

Peristiwa ini kembali menjadi pengingat akan pentingnya sistem mitigasi bencana kebakaran, terutama di daerah pedesaan yang kerap terkendala oleh minimnya fasilitas pemadam dan infrastruktur pendukung.

Kondisi geografis Desa Likong Gete dan akses jalan yang terbatas turut menyulitkan tim damkar dalam menjangkau lokasi dengan cepat. Sementara itu, warga harus bergantung pada alat-alat seadanya saat api mulai menyambar rumah mereka.

Sebagian warga kini mengungsi ke rumah tetangga dan kerabat terdekat. Pemerintah desa bersama aparat setempat telah mulai mendata kerugian serta menyiapkan bantuan darurat untuk korban terdampak.

Insiden ini menjadi sorotan karena menunjukkan lemahnya kesiapsiagaan di permukiman padat penduduk terhadap ancaman kebakaran. Diharapkan, pascakejadian ini, pihak berwenang memperkuat edukasi dan penanganan bencana berbasis masyarakat, agar insiden serupa tidak kembali terulang. []

Diyan Febriana Citra.

Berita Daerah Hotnews