BANDUNG – Hilangnya dosen Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Faujian Esa Gumelar (34), memasuki hari keenam tanpa titik terang. Motor miliknya yang sempat ditemukan terparkir di sebuah minimarket kawasan Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), sudah diambil pihak keluarga. Namun, keberadaan Faujian hingga kini belum diketahui.
Kepala Humas UPI, Vidi Sukmayadi, membenarkan informasi tersebut. “Benar motor Faujian ditemukan di salah satu minimarket kawasan Cikole, Lembang, Bandung Barat. Motor yang ditinggal sudah diambil pihak keluarga. Sementara infonya seperti itu. Mohon doanya agar Faujian dapat berkumpul kembali dengan keluarganya,” ujar Vidi, Kamis (04/09/2025).
Faujian dilaporkan hilang sejak 29 Agustus 2025, setelah berpamitan untuk berangkat ke kampus. Sejak hari itu, komunikasi dengan pihak keluarga terputus. Menurut penuturan keluarga, Faujian biasanya pulang tepat waktu, sehingga absennya ia selama berhari-hari membuat mereka khawatir.
Laporan kehilangan pun langsung disampaikan keluarga ke Polresta Bandung. Pihak dekanat serta Program Studi Sejarah UPI juga ikut memantau perkembangan kasus ini dengan terus berkoordinasi bersama keluarga.
“Dekanat dan Prodi Sejarah UPI juga terus berkoordinasi dengan keluarga,” tambah Vidi.
Kasus ini semakin menyita perhatian publik setelah informasi terkait hilangnya dosen muda tersebut menyebar luas melalui WhatsApp Group (WAG). Pesan berantai yang beredar menyebutkan bahwa Faujian terakhir kali terlihat pada 30 Agustus 2025. Sejumlah warganet bahkan ikut membagikan ulang informasi tersebut di media sosial, dengan harapan bisa membantu mempercepat pencarian.
Polisi kini tengah melakukan penyelidikan untuk menelusuri jejak Faujian. Fokus penyidikan diarahkan pada titik ditemukannya motor yang diduga terakhir kali digunakan oleh dosen tersebut. Aparat juga mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi di sekitar lokasi minimarket, termasuk pemeriksaan kamera CCTV.
Meskipun banjir spekulasi muncul di berbagai platform digital, pihak keluarga meminta masyarakat tidak berspekulasi lebih jauh. Mereka berharap publik bisa turut membantu dengan doa dan menyebarkan informasi resmi dari aparat.
Situasi ini menambah daftar kasus orang hilang yang belakangan marak terjadi di wilayah Jawa Barat. Pihak universitas menegaskan akan mendampingi keluarga dan mendukung penuh proses investigasi.
Hingga kini, tanda-tanda keberadaan Faujian masih misterius. Keluarga, rekan kerja, serta mahasiswa yang pernah dibimbingnya berharap kabar baik segera datang. []
Diyan Febriana Citra.