JEMBER – Gunung Raung kembali menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik dengan dua kali letusan pada Senin (07/07/2025) pagi. Gunung berapi yang berada di perbatasan tiga kabupaten di Jawa Timur tersebut menyemburkan abu vulkanik hingga setinggi 1.000 meter di atas puncaknya.
Informasi ini disampaikan oleh Burhan Alethea, petugas Pos Pengamatan Gunung Raung. Ia mengonfirmasi bahwa letusan pertama terjadi pada pukul 01.36 WIB dengan kolom abu teramati setinggi 1 kilometer dari puncak atau sekitar 4.332 meter di atas permukaan laut (mdpl).
“Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya. Saat laporan itu dibuat, erupsi masih berlangsung,” kata Burhan dalam keterangan tertulis yang diterima dari Pos PGA Raung di Jember.
Tak berselang lama, aktivitas vulkanik kembali terjadi pada pukul 03.21 WIB. Kali ini kolom abu mencapai ketinggian sekitar 800 meter di atas puncak atau 4.132 mdpl. Arah sebaran abu terpantau menuju selatan. “Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah selatan. Saat laporan itu dibuat, erupsi masih berlangsung,” lanjutnya.
Dalam catatan selama bulan Juli 2025, Gunung Raung telah mengalami tujuh kali erupsi dengan ketinggian letusan bervariasi antara 400 meter hingga 1.000 meter. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pun menetapkan status Gunung Raung pada Level II atau Waspada.
Menyikapi meningkatnya aktivitas ini, PVMBG mengimbau masyarakat sekitar dan wisatawan agar tidak mendekati kawah puncak dalam radius tiga kilometer. Masyarakat juga diminta untuk tidak turun ke kaldera maupun bermalam di area kawah, mengingat potensi erupsi susulan yang bisa terjadi sewaktu-waktu.
Aktivitas Gunung Raung memang dikenal dinamis. Dengan tipe letusan strombolian yang ditandai oleh semburan abu dan suara dentuman, Raung kerap menjadi perhatian utama dalam mitigasi bencana gunung api di Jawa Timur.
Meski letusan terkini belum mengganggu aktivitas penerbangan maupun pemukiman padat, warga di sekitar lereng gunung diminta tetap waspada dan mengikuti arahan dari otoritas setempat. BPBD di tiga wilayah administratif terkait pun terus memantau situasi terkini serta menyiapkan langkah antisipatif jika kondisi memburuk. []
Diyan Febriana Citra.