Gajah Liar Serang Warga di Lampung Timur

Gajah Liar Serang Warga di Lampung Timur

LAMPUNG – Insiden pertemuan tak terduga antara manusia dan satwa liar kembali terjadi di Lampung Timur. Seorang pedagang cilok bernama Kardi (55), warga Desa Braja Indah, mengalami luka serius setelah diserang gajah liar saat hendak memancing, Minggu (10/08/2025) petang. Peristiwa itu menambah daftar kasus konflik manusia-satwa yang kerap terjadi di sekitar kawasan Taman Nasional Way Kambas (TNWK).

Kepala Dusun 5 Desa Braja Asri, Roni, menjelaskan insiden tersebut terjadi di area perladangan desa, bukan di dalam kawasan hutan TNWK. “Lokasi peristiwa terjadi bukan di dalam kawasan (hutan) tapi masih di wilayah desa,” ujarnya saat dihubungi dari Bandar Lampung, Senin (11/08/2025).

Menurut Roni, sebelum serangan terjadi, Kardi bersama seorang rekannya berjalan menuju sungai untuk memancing. Saat melintasi area kebun warga, seekor gajah liar tiba-tiba muncul dan menghadang jalur mereka. Kedua pria itu berusaha mundur perlahan untuk menghindari kontak langsung. Namun, upaya tersebut gagal ketika gajah tersebut justru mengejar mereka hingga terpaksa berlari sejauh ratusan meter.

“Korban lalu diserang hingga luka-luka dan baru ditolong setelah warga datang mengusir gajah itu agar masuk kembali ke kawasan hutan,” kata Roni.

Usai kejadian, warga setempat segera membawa Kardi ke puskesmas terdekat untuk mendapat pertolongan pertama, sebelum dirujuk ke Rumah Sakit Sukadana. Hingga berita ini diturunkan, Kardi masih menjalani perawatan intensif.

Peristiwa ini kembali memunculkan kekhawatiran terkait konflik satwa-manusia di sekitar TNWK. Meski lokasi kejadian berada di luar kawasan taman nasional, keberadaan gajah liar yang keluar ke area perladangan desa menunjukkan adanya pergerakan satwa ke habitat manusia. Faktor seperti berkurangnya ketersediaan pakan di dalam hutan, perambahan lahan, atau perubahan pola jelajah satwa, kerap disebut sebagai pemicu.

Pemerintah daerah bersama Balai TNWK sebelumnya telah menerapkan berbagai upaya pencegahan, seperti pemasangan pagar listrik di titik rawan dan patroli pengusiran gajah. Namun, kejadian di Braja Asri ini menjadi pengingat bahwa mitigasi harus terus ditingkatkan, termasuk melalui edukasi masyarakat tentang langkah aman saat bertemu satwa liar.

Warga diminta tetap waspada, terutama saat beraktivitas di ladang atau jalur yang kerap dilintasi gajah. Koordinasi dengan petugas konservasi dinilai penting untuk mengantisipasi insiden serupa di masa depan. []

Diyan Febriana Citra.

Berita Daerah Hotnews