Gempa 3,2 Guncang Bekasi, Getaran Terasa hingga Karawang

Gempa 3,2 Guncang Bekasi, Getaran Terasa hingga Karawang

BEKASI – Guncangan gempa bumi dengan magnitudo 3,2 mengejutkan warga Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Senin (25/08/2025) dini hari sekitar pukul 03.27 WIB. Meski tergolong kecil, gempa tersebut cukup dirasakan di beberapa wilayah sekitar, termasuk Karawang dan Cikarang.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan pusat gempa berada di darat, sekitar 15 kilometer tenggara Kabupaten Bekasi, dengan kedalaman hanya empat kilometer. Lokasi tepatnya berada pada koordinat 6,48 Lintang Selatan (LS) dan 107,25 Bujur Timur (BT).

“#Gempa (UPDATE) Magnitudo: 3,2, 25-Agustus-25, pukul 03:27:52 WIB, lokasi: 6.48 LS, 107.25 BT (pusat gempa berada di darat 15 kilometer tenggara Kabupaten Bekasi),” tulis BMKG melalui akun X resminya, Senin.

Gempa ini menimbulkan getaran yang dirasakan masyarakat di Karawang dengan intensitas II-III MMI (Modified Mercalli Intensity), sedangkan di wilayah Cikarang tercatat pada skala II MMI. Dalam skala tersebut, getaran biasanya terasa jelas di dalam rumah, sebagian orang terbangun, namun belum menimbulkan kerusakan bangunan.

“Kedalaman: 4 kilometer dirasakan (MMI) II-III Karawang, II Cikarang #BMKG,” imbuh BMKG.

Hingga laporan ini disusun, tidak ada keterangan resmi mengenai adanya kerusakan ataupun korban jiwa. Meski demikian, peristiwa ini sempat menimbulkan kekhawatiran warga karena wilayah Bekasi jarang dilaporkan sebagai episentrum gempa bumi.

Beberapa warga mengaku sempat terbangun dari tidur akibat getaran tersebut. “Saya pikir ada truk besar lewat, ternyata gempa. Getarannya terasa sebentar tapi cukup bikin kaget,” ujar salah seorang warga Cikarang.

Kejadian ini menjadi pengingat penting bahwa potensi gempa dapat terjadi di berbagai wilayah Jawa Barat, tidak hanya di daerah selatan atau sepanjang pesisir Samudra Hindia yang lebih sering diguncang aktivitas tektonik. Para ahli kebencanaan menilai, kedalaman gempa yang dangkal membuat getaran lebih mudah terasa meski kekuatannya relatif kecil.

BMKG mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak mudah terpancing isu-isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Lembaga tersebut juga menekankan pentingnya edukasi kesiapsiagaan gempa, termasuk memahami langkah-langkah penyelamatan diri sederhana seperti berlindung di bawah meja yang kokoh dan menjauhi benda-benda yang rawan jatuh.

Dengan tidak adanya laporan kerusakan, gempa di Bekasi kali ini lebih bersifat peringatan alam untuk meningkatkan kewaspadaan. Fenomena ini juga sekaligus membuka diskusi soal pentingnya penataan ruang dan pembangunan infrastruktur yang tanggap terhadap potensi bencana, bahkan di wilayah yang jarang tercatat sebagai daerah rawan gempa. []

Diyan Febriana Citra.

Berita Daerah Hotnews