Gempa 3,7 Guncang Ruteng, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa 3,7 Guncang Ruteng, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

RUTENG – Getaran gempa bumi kembali terasa di wilayah Ruteng, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Sabtu pagi, 9 Agustus 2025. Peristiwa ini menjadi pengingat bagi masyarakat akan pentingnya kesiapsiagaan di daerah rawan gempa.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat kekuatan gempa mencapai magnitudo 3,7. Pusat gempa berada di laut, sekitar 42 kilometer timur laut Ruteng, dengan kedalaman 29 kilometer. Berdasarkan laporan resmi, gempa terjadi pada pukul 07.21 WIB.

“Mag: 3.7, 09-Agu-25 07:21:24 WIB, Lok: 8.30 LS, 120.69 BT (Pusat gempa berada di laut 42 km Timur Laut Ruteng-Manggarai),” tulis akun resmi X @infoBMKG.

Getaran yang dirasakan warga berada pada skala intensitas II-III Modified Mercalli Intensity (MMI). Artinya, guncangan terasa ringan hingga sedang, mirip dengan getaran yang timbul saat truk besar melintas. “Kedalaman: 29 Km. Dirasakan (MMI) II–III Ruteng,” tambah BMKG.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan resmi terkait kerusakan bangunan maupun korban jiwa. BMKG memastikan gempa tersebut tidak menimbulkan potensi tsunami. “Kami terus memantau situasi untuk memastikan tidak ada dampak signifikan,” ujar perwakilan BMKG.

Meski demikian, gempa dengan kekuatan kecil seperti ini tetap menjadi alarm bagi masyarakat. NTT termasuk dalam jalur Cincin Api Pasifik yang dikenal rawan aktivitas seismik. Sejarah mencatat, beberapa gempa besar pernah mengguncang wilayah ini dan menimbulkan kerusakan serius.

BMKG mengimbau masyarakat untuk melakukan langkah pencegahan sederhana, seperti memeriksa kekuatan struktur bangunan tempat tinggal, memastikan tidak ada retakan yang membahayakan, dan menyiapkan jalur evakuasi. “Pastikan bangunan Anda tahan gempa sebelum kembali masuk ke dalam rumah,” tegas BMKG.

Selain itu, masyarakat diharapkan tetap waspada terhadap informasi yang beredar, terutama di media sosial. BMKG menegaskan pentingnya memperoleh informasi resmi agar terhindar dari berita bohong yang dapat memicu kepanikan. “Ikuti pembaruan melalui kanal resmi seperti situs web BMKG atau akun @infoBMKG,” saran lembaga tersebut.

Peristiwa gempa di Ruteng kali ini tidak menimbulkan kerugian, namun menjadi pengingat bahwa mitigasi bencana adalah langkah yang harus dijalankan sebelum bencana terjadi. Edukasi kesiapsiagaan, simulasi evakuasi, hingga perbaikan infrastruktur tahan gempa, menjadi kunci untuk meminimalkan risiko di masa depan.

Dengan potensi gempa yang terus ada, masyarakat NTT diharapkan tidak hanya tenang, tetapi juga aktif dalam membangun kesadaran bersama demi keselamatan diri dan lingkungan. []

Diyan Febriana Citra.

Berita Daerah Hotnews