ACEH JAYA – Aktivitas tektonik kembali mengguncang wilayah barat Aceh. Pada Kamis pagi (03/07/2025), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 4,8 mengguncang perairan barat laut Kabupaten Aceh Jaya. Meski tergolong gempa dengan kekuatan sedang, peristiwa ini dirasakan hingga ke sejumlah wilayah lain seperti Banda Aceh dan Aceh Besar.
Berdasarkan data resmi yang dirilis BMKG, pusat gempa terletak di laut, sekitar 108 kilometer arah barat laut dari Calang, ibu kota Kabupaten Aceh Jaya. Kedalaman gempa tercatat hanya 7 kilometer dari permukaan laut, menjadikannya sebagai gempa dangkal yang potensi getarannya lebih terasa di permukaan.
“Gempa ini dirasakan di wilayah Aceh Jaya dengan skala II hingga III MMI, dan di Banda Aceh serta Aceh Besar pada skala II MMI,” tulis BMKG dalam pernyataan resminya.
Skala MMI (Modified Mercalli Intensity) digunakan untuk menggambarkan tingkat guncangan yang dirasakan oleh manusia maupun dampaknya terhadap benda-benda sekitar. Pada skala II MMI, getaran dirasakan oleh beberapa orang, terutama di lantai atas bangunan, dan benda ringan seperti lampu gantung dapat bergoyang. Sementara itu, skala III MMI menunjukkan getaran yang lebih nyata dan dirasakan dalam ruangan.
BMKG juga menyampaikan bahwa hingga laporan ini disusun, belum terdapat informasi mengenai adanya kerusakan bangunan maupun korban jiwa akibat gempa tersebut. Meskipun demikian, pihak berwenang tetap mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Aceh, melalui siaran pers, mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap aktivitas seismik di wilayah Aceh yang secara geografis berada di jalur subduksi aktif.
“Aceh merupakan wilayah yang memiliki sejarah panjang terkait gempa bumi. Oleh karena itu, kewaspadaan tetap diperlukan, termasuk pemahaman mitigasi dan kesiapsiagaan,” ujarnya.
Dalam kesempatan terpisah, beberapa warga mengaku merasakan getaran meski hanya berlangsung beberapa detik. “Rasanya seperti ada suara gemuruh kecil dan getaran di lantai. Tapi tidak kuat. Kami langsung keluar rumah karena khawatir ada gempa susulan,” ujar Fauzan, warga Meuraxa, Banda Aceh.
Meskipun guncangan tergolong ringan, gempa ini kembali menjadi pengingat bahwa wilayah barat Indonesia masih sangat aktif secara geologis. BMKG terus memantau perkembangan dan meminta masyarakat mengakses informasi resmi melalui kanal BMKG dan instansi terkait. []
Diyan Febriana Citra.