GORONTALO — Getaran kuat terasa di sejumlah wilayah di Provinsi Gorontalo, Rabu (05/11/2025) pagi, setelah gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo mengguncang kawasan Bone Bolango. Gempa terjadi sekitar pukul 06.32 WIB dan sempat membuat warga panik, terutama mereka yang tengah beraktivitas di dalam rumah maupun di tempat kerja.
Menurut laporan resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada di 72 kilometer barat daya Bone Bolango, pada kedalaman 103 kilometer di bawah permukaan laut.
“Gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” tulis BMKG melalui laman resminya, menenangkan masyarakat agar tetap waspada namun tidak panik.
Guncangan gempa dilaporkan terasa cukup kuat di Kota Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango, hingga sebagian wilayah Boalemo. Beberapa warga mengaku merasakan getaran selama beberapa detik yang menyebabkan benda-benda di dalam rumah bergoyang.
“Getarannya cukup kuat, sempat bikin kaget karena pas lagi siap-siap berangkat kerja,” kata Irfan (35), warga Kota Gorontalo. Sejumlah laporan di media sosial juga menyebut, getaran terasa hingga ke wilayah pesisir selatan Sulawesi Utara dan sebagian Kabupaten Pohuwato.
Meski demikian, hingga saat ini belum ada laporan kerusakan maupun korban jiwa akibat gempa tersebut. Tim BPBD Provinsi Gorontalo masih melakukan pemantauan di lapangan dan berkoordinasi dengan aparat daerah untuk memastikan kondisi masyarakat di sekitar titik episentrum.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan bahwa gempa Bone Bolango merupakan jenis gempa bumi tektonik dengan kedalaman menengah. Aktivitas ini diduga berasal dari pergerakan lempeng Laut Maluku yang berinteraksi dengan lempeng Eurasia di bagian utara Sulawesi.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan gempa akibat aktivitas subduksi Lempeng Laut Maluku,” ujar Daryono dalam keterangannya. Ia menambahkan, meski tidak berpotensi menimbulkan tsunami, masyarakat tetap diimbau waspada terhadap kemungkinan gempa susulan.
BMKG meminta masyarakat tetap tenang dan memastikan bangunan tempat tinggal dalam kondisi aman. Apabila ditemukan retakan atau kerusakan akibat getaran, warga disarankan untuk tidak langsung menempati bangunan tersebut sebelum dinyatakan layak oleh pihak berwenang.
Pemerintah Kabupaten Bone Bolango juga mengimbau warga agar tidak mudah terpancing isu atau informasi palsu yang beredar di media sosial.
“Kami terus memantau situasi dan berkoordinasi dengan BMKG serta BPBD. Sampai saat ini kondisi terkendali,” kata Sekretaris Daerah Bone Bolango.
Sebagai wilayah yang berada di pertemuan tiga lempeng besar dunia, yakni Lempeng Indo-Australia, Pasifik, dan Eurasia, Gorontalo termasuk kawasan rawan aktivitas gempa bumi. Sejumlah gempa menengah hingga kuat kerap terjadi, meski sebagian besar tidak menimbulkan kerusakan serius.
BMKG menegaskan, aktivitas gempa di wilayah ini merupakan fenomena alam yang tidak bisa dihindari, namun dampaknya dapat diminimalkan dengan kesiapsiagaan dan bangunan tahan gempa.
Hingga berita ini diterbitkan, BMKG belum menerima laporan adanya kerusakan signifikan di sekitar Bone Bolango maupun wilayah lain di Gorontalo. Pemantauan terus dilakukan untuk mengantisipasi gempa susulan dan memastikan keselamatan warga tetap terjaga. []
Diyan Febriana Citra.

