BANYUWANGI – Gempa bumi tektonik bermagnitudo 5,3 yang mengguncang wilayah Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (25/09/2025), tidak hanya menimbulkan kepanikan warga, tetapi juga menyebabkan kerusakan puluhan rumah dan fasilitas ibadah.
Guncangan singkat sekitar dua hingga tiga detik terasa cukup kuat di Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Situbondo. Banyak warga berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri ketika lindu terjadi secara tiba-tiba. Meski berlangsung singkat, dampaknya cukup serius terhadap bangunan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi bersama BPBD Situbondo bergerak cepat menyisir titik-titik terdampak. Mereka berkoordinasi melalui jejaring komunikasi dengan pemerintah desa, kelurahan, serta melaporkan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menyampaikan, hasil kaji cepat sementara mencatat adanya kerusakan bangunan di dua kabupaten.
“Dari hasil kaji cepat sementara yang dihimpun per pukul 21.20 WIB, guncangan gempa bumi telah menyebabkan 1 rumah dan 1 tempat ibadah di Kabupaten Banyuwangi mengalami rusak ringan,” ujarnya, Kamis (25/09/2025) malam.
Kerusakan lebih parah ditemukan di Kabupaten Situbondo. Suharyanto menambahkan, “Sedangkan di Kabupaten Situbondo terdapat 21 rumah rusak berat, 11 rusak sedang, 16 rusak ringan, dan 1 unit tempat ibadah (masjid) mengalami kerusakan di bagian atap.”
Meski bangunan banyak terdampak, BNPB memastikan tidak ada laporan korban jiwa hingga saat ini. Pendataan lapangan masih dilakukan dan data akan terus diperbarui.
Sebagai langkah lanjutan, Suharyanto menugaskan Kedeputian Bidang Penanganan Darurat BNPB untuk melakukan pemantauan serta tindakan cepat di lapangan. Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Budi Irawan, langsung menginstruksikan Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat, Agus Riyanto, beserta tim untuk bergerak menuju lokasi terdampak.
Kehadiran BNPB bersama lintas sektor di daerah terdampak menjadi bentuk nyata komitmen pemerintah pusat dalam mendampingi masyarakat sejak fase awal bencana. Langkah ini diharapkan dapat mempercepat proses pendataan, pemulihan, serta memberikan rasa aman bagi warga yang terdampak gempa.
Warga di Banyuwangi dan Situbondo kini masih berjaga-jaga terhadap kemungkinan gempa susulan. Sejumlah tenda darurat mulai disiapkan, sementara pemerintah daerah bersama relawan terus mendata kebutuhan mendesak, termasuk hunian sementara dan logistik. []
Diyan Febriana Citra.