JAYAPURA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali merilis informasi gempa bumi yang terjadi di wilayah Papua. Kali ini, guncangan bermagnitudo 3,1 tercatat mengguncang Kabupaten Keerom pada Selasa (02/09/2025) dini hari.
Dalam laporan resmi BMKG yang diunggah melalui akun X @infoBMKG, gempa tersebut terjadi sekitar pukul 04.47 WIB. Episentrum gempa berada di darat, tepatnya 14 kilometer timur laut Keerom, dengan titik koordinat 3,23 Lintang Selatan dan 140,28 Bujur Timur. Kedalaman gempa terukur sangat dangkal, yakni hanya 5 kilometer.
“#Gempa Mag:3.1, 02-Sep-2025 04:47:19WIB, Lok:3.23LS, 140.82BT (14 km TimurLaut KEEROM-PAPUA), Kedlmn:5 Km #BMKG,” tulis BMKG melalui akun resminya.
Keerom merupakan salah satu kabupaten di Papua yang berjarak sekitar 150 kilometer dari Kota Jayapura jika ditempuh melalui jalur darat. Meski guncangan tercatat kecil, wilayah ini memang masuk dalam kawasan rawan gempa karena berada di jalur pertemuan lempeng tektonik aktif.
BMKG menegaskan bahwa informasi awal ini masih bersifat sementara. Data dapat berubah setelah dilakukan pengolahan lebih lanjut oleh pusat seismologi. Hal ini penting agar publik memahami bahwa kecepatan penyampaian informasi diutamakan demi kewaspadaan masyarakat.
Sejauh ini, belum ada laporan mengenai dampak kerusakan maupun korban akibat gempa tersebut. Masyarakat diimbau tetap tenang, waspada, dan tidak mudah terpancing isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. BMKG juga mengingatkan agar warga di daerah rawan gempa selalu mengenali titik evakuasi dan memastikan kesiapan jalur penyelamatan bila terjadi guncangan lebih besar.
Di sisi lain, para ahli geologi menilai gempa dangkal seperti yang terjadi di Keerom berpotensi dirasakan dengan jelas di sekitar pusat guncangan, meski kekuatannya kecil. Namun, jika magnitudo meningkat, gempa dengan kedalaman dangkal dapat menimbulkan kerusakan yang lebih serius.
Papua sendiri merupakan salah satu wilayah dengan aktivitas seismik tinggi di Indonesia. Beberapa kali, wilayah ini diguncang gempa bermagnitudo menengah hingga besar yang menimbulkan kerugian material maupun korban jiwa. Karena itu, setiap peristiwa gempa, sekecil apa pun, menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan masyarakat.
BMKG mengajak masyarakat untuk selalu mengikuti informasi resmi melalui kanal komunikasi yang telah disediakan, seperti aplikasi InfoBMKG, akun media sosial resmi, atau situs web. Hal ini dimaksudkan agar masyarakat memperoleh informasi yang akurat dan dapat bertindak tepat dalam menghadapi potensi bencana. []
Diyan Febriana Citra.