BENGKULU – Informasi mengenai aktivitas kegempaan kembali disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada Rabu (19/11/2025). Lembaga tersebut melaporkan terjadinya gempa bumi bermagnitudo 3,4 di wilayah barat laut Enggano, Provinsi Bengkulu, pada dini hari.
Sebagai lembaga pemerintah non-kementerian, BMKG memiliki mandat untuk memantau berbagai fenomena atmosfer dan geofisika, termasuk kejadian gempa bumi. Informasi ini menjadi penting terlebih bagi wilayah-wilayah yang berada di dekat sesar aktif maupun di sekitar zona subduksi. Enggano, sebagai salah satu pulau terluar Indonesia yang terletak di Samudra Hindia, masuk dalam kawasan yang kerap mengalami aktivitas kegempaan. Pulau tersebut berada di wilayah administratif Kabupaten Bengkulu Utara dengan jarak sekitar 156 kilometer dari Kota Bengkulu melalui jalur laut.
Dalam rilis terbarunya, BMKG menyampaikan bahwa gempa terjadi sekitar pukul 02.03.56 WIB. Hasil pemantauan menunjukkan episenter gempa berada pada koordinat 5,16 Lintang Selatan dan 102,05 Bujur Timur, atau berada 31 kilometer di barat laut Enggano. Kedalaman sumber gempa tercatat 13 kilometer, termasuk kategori gempa dangkal yang umumnya masih bisa dirasakan jika memiliki magnitudo lebih besar. Namun, gempa bermagnitudo 3,4 seperti yang tercatat kali ini umumnya hanya menimbulkan getaran ringan dan tidak berpotensi merusak.
Magnitudo sendiri merupakan ukuran energi yang dilepaskan oleh sumber gempa di dalam bumi. Nilainya dihitung berdasarkan catatan getaran yang direkam oleh seismograf alat khusus yang dimiliki BMKG untuk memonitor aktivitas seismik secara real-time. Perhitungan yang dilakukan BMKG bersifat cepat agar informasi dapat segera disebarkan kepada masyarakat. Namun demikian, BMKG tetap mengingatkan bahwa data awal bisa mengalami penyempurnaan setelah analisis lebih lengkap tersedia.
Gempa Enggano ini juga diinformasikan melalui akun resmi BMKG di platform X. Dalam unggahannya, BMKG menulis: “#Gempa Mag:3.4, 19-Nov-2025 02:03:56WIB, Lok:5.16LS, 102.05BT (31 km BaratLaut ENGGANO-BENGKULU), Kedlmn:13 Km #BMKG.
Disclaimer: Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data.”
Hingga saat ini belum ada laporan mengenai dampak kerusakan maupun guncangan yang dirasakan masyarakat. Meski demikian, wilayah Enggano dan sekitarnya termasuk area yang perlu terus dipantau mengingat posisinya yang berdekatan dengan zona megathrust di Samudra Hindia. Aktivitas gempa skala kecil sering kali terjadi sebagai bagian dari dinamika lempeng tektonik di kawasan tersebut.
Masyarakat dapat memantau perkembangan informasi melalui situs resmi BMKG atau kanal media sosial lembaga tersebut untuk memastikan data terbaru yang telah diperbarui. []
Diyan Febriana Citra.

