Gempa M 3,5 Guncang Tenggara Pacitan

Gempa M 3,5 Guncang Tenggara Pacitan

PACITAN — Guncangan gempa bumi berkekuatan Magnitudo (M) 3,5 terjadi di wilayah Tenggara Pacitan, Jawa Timur, pada Kamis pagi (31/07/2025) pukul 06.35 WIB. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menginformasikan bahwa pusat gempa berlokasi di laut, sekitar 92 kilometer arah Tenggara dari Kabupaten Pacitan, dengan kedalaman 68 kilometer.

BMKG melalui keterangan resminya menyebutkan bahwa episenter gempa terletak pada koordinat 8,95 Lintang Selatan dan 111,43 Bujur Timur.

“Gempa Mag: 3,5, 31-Jul-2025 06:35:44 WIB, Lok: 8.95LS, 111.43BT (92 km Tenggara PACITAN-JATIM), Kedlmn: 68 Km,” tulis BMKG dalam laporan cepatnya.

Hingga saat ini, belum dilaporkan adanya kerusakan infrastruktur maupun korban jiwa akibat gempa tersebut. Namun demikian, BMKG tetap mengimbau masyarakat untuk waspada dan tidak terpengaruh oleh informasi yang belum terverifikasi.

Menurut BMKG, data yang disampaikan merupakan hasil analisis awal dan bisa berubah seiring diperolehnya data tambahan. “Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data,” tulis BMKG.

Meskipun kekuatan gempa tergolong kecil dan tidak berpotensi tsunami, para ahli menilai pentingnya meningkatkan kesadaran kebencanaan, terutama di kawasan pesisir selatan Jawa yang berada di jalur subduksi aktif. Kawasan ini merupakan salah satu titik rawan gempa bumi tektonik akibat tumbukan Lempeng Indo-Australia dengan Lempeng Eurasia.

Pacitan sendiri selama ini dikenal sebagai daerah yang relatif tenang dari aktivitas seismik besar, namun bukan berarti bebas risiko. Sejumlah pakar kegempaan menyebutkan bahwa gempa kecil seperti ini bisa menjadi indikasi pergerakan lempeng di zona megathrust yang perlu terus dipantau secara intensif.

Di sisi lain, sejumlah warga melaporkan tidak merasakan getaran gempa secara signifikan, menunjukkan bahwa gempa tergolong lemah dan terjadi cukup dalam. Namun demikian, masyarakat diminta tetap waspada terhadap potensi gempa susulan dan selalu memantau informasi resmi dari BMKG.

Peningkatan kapasitas tanggap darurat, edukasi kebencanaan di sekolah dan masyarakat, serta penguatan sistem peringatan dini merupakan langkah penting yang harus terus didorong oleh pemerintah daerah dan pusat untuk mengurangi risiko korban saat gempa lebih besar terjadi di masa mendatang. []

Diyan Febriana Citra.

Berita Daerah Hotnews