Gempa M 3,6 Guncang Sukabumi, BMKG Ingatkan Warga Waspada

Gempa M 3,6 Guncang Sukabumi, BMKG Ingatkan Warga Waspada

SUKABUMI – Dini hari, Rabu (20/08/2025), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kembali mencatat aktivitas seismik di wilayah Jawa Barat. Gempa dengan magnitudo 3,6 terjadi di tenggara Kabupaten Sukabumi, tepatnya pada pukul 03.35 WIB.

Menurut data resmi BMKG, pusat gempa terletak pada koordinat 7,95 Lintang Selatan dan 106,86 Bujur Timur, dengan kedalaman 10 kilometer. Episenter gempa berada sekitar 112 kilometer di tenggara Sukabumi. Meski kekuatannya tergolong kecil, peristiwa ini kembali mengingatkan warga Jawa Barat, khususnya daerah pesisir selatan, akan potensi aktivitas tektonik yang kerap terjadi di wilayah ini.

“#Gempa Mag:3.6, 20-Aug-2025 03:35:46WIB, Lok:7.95LS, 106.86BT (112 km Tenggara KAB-SUKABUMI-JABAR), Kedlmn:10 Km #BMKG,” tulis BMKG melalui akun X resmi @infoBMKG. Lembaga ini juga menegaskan bahwa data masih bersifat sementara dan dapat diperbarui seiring masuknya hasil pengolahan lebih lengkap.

Kabupaten Sukabumi, yang berada di bagian barat daya Jawa Barat dengan pusat pemerintahan di Palabuhanratu, memang dikenal sebagai salah satu daerah rawan gempa. Secara geografis, wilayah ini berdekatan dengan zona subduksi megathrust di selatan Jawa, tempat lempeng Indo-Australia menekan lempeng Eurasia. Kondisi tersebut membuat gempa dengan intensitas rendah hingga sedang sering terjadi, baik di darat maupun laut.

Meskipun gempa dini hari tadi tidak dilaporkan menimbulkan kerusakan maupun korban jiwa, sejumlah warga sempat merasakan getaran ringan. Bagi masyarakat yang tinggal di pesisir, peringatan BMKG mengenai pentingnya kewaspadaan terhadap potensi gempa dan tsunami tetap menjadi hal yang perlu diperhatikan.

BMKG mengimbau agar masyarakat tidak panik dan tidak mudah terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. “Informasi resmi hanya bersumber dari BMKG. Warga diharapkan tetap tenang, namun tetap meningkatkan kewaspadaan karena wilayah selatan Jawa memiliki potensi gempa yang cukup tinggi,” demikian keterangan tertulis BMKG.

Peristiwa ini juga menjadi pengingat bahwa kesiapsiagaan bencana harus menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, terutama bagi warga yang tinggal di daerah rawan. Upaya mitigasi, seperti mengikuti simulasi evakuasi, mengenali jalur penyelamatan, serta memastikan struktur bangunan tahan gempa, sangat penting untuk meminimalisasi risiko ketika gempa berkekuatan lebih besar terjadi.

Selain itu, pemerintah daerah bersama relawan kebencanaan di Sukabumi terus mengedukasi masyarakat agar memahami prosedur standar ketika terjadi gempa bumi. Hal ini dilakukan sebagai langkah preventif sekaligus memperkuat kesadaran kolektif bahwa ancaman gempa bukan sesuatu yang bisa diremehkan.

Dengan adanya informasi cepat dari BMKG, masyarakat diharapkan dapat segera mengambil langkah antisipatif setiap kali terjadi aktivitas gempa. Walau magnitudo 3,6 dianggap relatif kecil, pengalaman mencatat bahwa bencana besar kerap diawali dengan rangkaian gempa kecil yang tidak selalu terdeteksi secara kasatmata. []

Diyan Febriana Citra.

Berita Daerah Hotnews