JAKARTA – Kabupaten Sarmi, Papua, kembali diguncang gempa bumi pada Kamis (14/08/2025) siang. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, gempa kali ini berkekuatan magnitudo 5,0 dan terjadi pukul 13.48 WIB.
Berdasarkan data BMKG, episentrum gempa berada di laut, tepatnya 37 kilometer tenggara Sarmi, pada koordinat 1,96 derajat lintang selatan (LS) dan 139,07 derajat bujur timur (BT). Kedalaman gempa tercatat hanya 10 kilometer, sehingga getarannya terasa cukup kuat di wilayah pesisir. Meski demikian, BMKG memastikan gempa tersebut tidak memicu potensi tsunami.
“Hati-hati terhadap potensi gempa susulan yang mungkin terjadi,” tulis BMKG dalam keterangan resminya.
Peristiwa ini menambah daftar gempa yang melanda Sarmi dalam beberapa hari terakhir. Sebelumnya, pada Selasa (12/08/2025), wilayah yang berada di pesisir utara Papua ini diguncang dua gempa besar dalam selang waktu kurang dari dua jam. Gempa pertama berkekuatan magnitudo 6,4 terjadi pada pukul 15.24 WIB, disusul gempa magnitudo 5,1 pada pukul 16.43 WIB.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sarmi, Darius Nari, mengungkapkan bahwa guncangan pada Selasa lalu menyebabkan kerusakan di enam distrik, yaitu Distrik Sarmi, Sarmi Selatan, Sarmi Timur, Pantai Bagian Barat, Pantai Barat, dan Pantai Timur.
“Dari enam distrik, Distrik Pantai Timur lah yang hingga kini dilaporkan terdampak paling parah,” kata Darius, Rabu (13/08/2025).
Laporan sementara BPBD menyebutkan, sejumlah rumah warga, bangunan sekolah, dan tempat ibadah mengalami kerusakan akibat gempa magnitudo 6,4. Di beberapa lokasi, retakan terlihat pada dinding bangunan, dan sebagian atap rumah roboh. Warga di wilayah pesisir sempat mengungsi ke lokasi yang lebih tinggi karena khawatir akan adanya tsunami, meski peringatan resmi tidak dikeluarkan.
Upaya penanganan darurat terus dilakukan oleh BPBD bersama aparat TNI dan Polri. Tim gabungan telah menyalurkan bantuan logistik seperti makanan siap saji, selimut, dan tenda darurat bagi warga terdampak. Pihak pemerintah daerah juga berkoordinasi dengan Kementerian Sosial dan BNPB untuk mempercepat pendistribusian bantuan dan pendataan kerusakan.
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, mengingat gempa-gempa susulan masih mungkin terjadi. Warga juga diminta untuk memeriksa kondisi bangunan sebelum kembali ke rumah masing-masing. “Jika ada kerusakan signifikan, jangan dulu ditempati untuk menghindari risiko cedera akibat runtuhan,” demikian peringatan BMKG.
Fenomena gempa beruntun di Sarmi mengingatkan bahwa wilayah Papua termasuk salah satu daerah rawan gempa di Indonesia. Letaknya yang berada di zona pertemuan lempeng tektonik Pasifik, Indo-Australia, dan Eurasia membuat aktivitas seismik di kawasan ini tergolong tinggi. Para ahli menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur tahan gempa dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana serupa di masa depan. []
Diyan Febriana Citra.