Gempa M 6,4 Guncang Sarmi, Pantai Timur Rusak Parah

Gempa M 6,4 Guncang Sarmi, Pantai Timur Rusak Parah

JAYAPURA – Guncangan gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,4 yang melanda Kabupaten Sarmi, Papua, pada Selasa (12/08/2025) sore, meninggalkan jejak kerusakan di sejumlah wilayah. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, dampaknya cukup terasa bagi masyarakat di enam distrik yang masuk wilayah terdampak.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sarmi, Darius Nari, mengungkapkan bahwa enam distrik yang terdampak gempa tersebut meliputi Distrik Sarmi, Sarmi Selatan, Sarmi Timur, Pantai Bagian Barat, Pantai Barat, dan Pantai Timur. Dari seluruh wilayah itu, Distrik Pantai Timur disebut mengalami kerusakan paling parah.

“Dari enam distrik, Distrik Pantai Timur lah yang hingga kini dilaporkan terdampak paling parah,” ujar Darius Nari, Rabu (13/08/2025).

Sejumlah bangunan dilaporkan mengalami kerusakan akibat guncangan tersebut. Fasilitas ibadah seperti gereja, rumah warga, pagar rumah sakit, hingga jembatan di wilayah Pantai Timur mengalami retak hingga roboh. Kerusakan ini membuat sebagian warga harus mengungsi sementara ke lokasi yang dinilai lebih aman.

Meski demikian, BPBD memastikan hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa maupun luka berat akibat peristiwa tersebut. “Pendataan masih dilakukan untuk memastikan lokasi yang terdampak,” tambah Darius. Proses pendataan ini melibatkan aparat pemerintah daerah, aparat keamanan, serta relawan setempat yang bergerak dari satu kampung ke kampung lain.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) V Jayapura menyampaikan bahwa gempa terjadi pada pukul 17.24 WITA dengan pusat gempa berada di koordinat 1,90 derajat Lintang Selatan dan 138,99 derajat Bujur Timur, atau sekitar 27 kilometer arah tenggara Sarmi. Kedalaman gempa terukur 13 kilometer.

Guncangan gempa dirasakan cukup kuat di Kabupaten Sarmi dengan intensitas IV-V MMI. Getaran juga terasa di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, hingga Wamena dengan skala II-III MMI. Tak hanya itu, gempa susulan juga sempat dirasakan warga pada dini hari, meski dengan kekuatan yang lebih kecil.

Warga yang berada di wilayah pesisir sempat khawatir akan adanya potensi tsunami, namun BMKG memastikan gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan gelombang besar. Meski begitu, sejumlah warga tetap memilih berjaga di lokasi aman hingga situasi benar-benar dinyatakan kondusif.

Hingga berita ini diturunkan, bantuan darurat mulai disalurkan ke beberapa titik terdampak. BPBD bersama TNI dan Polri telah menyiapkan tenda pengungsian, kebutuhan logistik, serta layanan kesehatan untuk warga yang terdampak. Pemerintah daerah juga mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi gempa susulan dan segera melaporkan setiap kerusakan atau kebutuhan mendesak.

Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa wilayah Papua, yang berada di jalur cincin api Pasifik, rentan terhadap aktivitas seismik. Kesiapsiagaan dan koordinasi cepat antarinstansi diharapkan dapat meminimalisir risiko bencana di masa mendatang. []

Diyan Febriana Citra.

Berita Daerah Hotnews