Gempa M4,7 Guncang Solok Dini Hari

Gempa M4,7 Guncang Solok Dini Hari

Bagikan:

PADANG PANJANG – Aktivitas kegempaan kembali terasa di wilayah tengah Sumatera Barat pada Rabu dini hari, 10 Desember 2025. Gempa dengan magnitudo 4,7 menggoyang Kabupaten Solok dan sejumlah daerah sekitarnya pada pukul 02.48 WIB, memicu kepanikan singkat warga yang tengah beristirahat. Meski tidak menimbulkan kerusakan, peristiwa ini kembali mengingatkan masyarakat terhadap dinamika sesar aktif yang melintas di kawasan tersebut.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Padang Panjang mencatat gempa ini tergolong dangkal dan bersumber dari aktivitas sesar lokal. Hasil analisis menunjukkan pusat gempa berada di daratan, dengan koordinat 0,99° LS dan 100,71° BT, atau sekitar 18 kilometer barat daya Kabupaten Solok. Kedalaman sumber guncangan yang hanya 10 kilometer membuat getaran terasa cukup kuat meski magnitudonya sedang.

Kepala Stasiun Geofisika Padang Panjang, Suaidi Ahadi, menjelaskan bahwa gempa tersebut berkaitan dengan pergerakan salah satu segmen sesar besar yang melintasi wilayah Sumatera Barat.

“Dengan memperhatikan lokasi dan kedalaman pusat gempabumi, gempabumi yang terjadi merupakan gempabumi dangkal akibat adanya aktifitas Sesar Sumani,” ujar Suaidi dalam keterangan resminya. Penjelasan ini kembali menegaskan bahwa segmen sesar Sumani masih aktif dan menjadi sumber potensi gempa darat di sekitar Danau Singkarak dan Solok.

Sejumlah warga melaporkan guncangan yang terasa cukup kuat, terutama di Kabupaten Solok. Berdasarkan peta intensitas guncangan BMKG, wilayah tersebut mengalami guncangan pada skala III–IV MMI. Getaran dengan intensitas ini umumnya dirasakan oleh banyak orang, membuat benda-benda ringan bergoyang, dan menimbulkan bunyi dari jendela atau pintu akibat getaran. Beberapa warga bahkan mengaku sempat keluar rumah untuk memastikan kondisi lingkungan sekitar.

Di wilayah lain seperti Kota Padang dan Kota Solok, guncangan terdeteksi pada skala II–III MMI atau dirasakan oleh sebagian orang. Sementara di kawasan Sijunjung dan Sawahlunto, intensitas guncangan lebih rendah, berada pada skala I–II MMI. Meski getarannya cukup meluas, hingga berita ini diturunkan, BMKG menegaskan tidak ada laporan kerusakan bangunan ataupun korban akibat kejadian tersebut.

Tak lama setelah gempa utama, monitoring BMKG mencatat adanya aktivitas gempa susulan. “Hingga Hari Rabu, 10 Desember 2025 pukul 03:21:35 WIB, hasil monitoring BMKG terdapat satu gempa susulan pada pukul 03:11:23 WIB dengan M2.1,” kata BMKG. Meski magnitudo susulan jauh lebih kecil dan tidak dirasakan masyarakat, fenomena ini menunjukkan bahwa pergeseran pada segmen sesar tersebut masih berlangsung.

BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh informasi yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat diminta memastikan data seputar gempa hanya merujuk pada kanal resmi BMKG, baik melalui situs web maupun aplikasi InfoBMKG. Kewaspadaan tetap perlu dijaga, namun tanpa menimbulkan kepanikan yang tidak perlu. []

Diyan Febriana Citra.

Bagikan:
Berita Daerah Hotnews